London, MINA – Para diplomat dari beberapa negara Eropa mengadakan panggilan video dengan Menteri Palestina Urusan Yerusalem Fadi Al-Hadami setelah penangkapannya oleh polisi Israel pada 3 April.
Al-Hadami ditahan selama beberapa jam oleh polisi Israel ketika mencoba membantu warga Palestina di Yerusalem Timur untuk memerangi wabah koronavirus yang sedang berlangsung. Arab News melaporkan, Rabu (8/4).
Dia mengatakan, dirinya diserang dan dipaksa untuk memakai masker wajah yang terkontaminasi selama penahanannya, dan rumahnya dibobol dan digeledah oleh petugas Israel.
Konsulat Inggris di Yerusalem mengatakan salah satu perwakilannya bergabung dengan para diplomat dari Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Swedia dan Uni Eropa dalam panggilan video dengan Al-Hadami.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Mereka menyatakan keprihatinan pada serangan 3 April oleh polisi Israel di rumahnya dan mempertanyakan penahanannya,” konsulat menulis di media sosial.
Al-Hadami ditangkap dengan tuduhan bertindak atas nama Otoritas Palestina sebagai bagian dari tanggapannya terhadap wabah COVID-19 di Yerusalem Timur.
Menurut pengaduan yang diajukan pengacara Al-Hadami, polisi Israel secara brutal masuk ke rumahnya, dan pencarian dilakukan tanpa kehadiran keluarga dan melanggar surat perintah yang dikeluarkan pengadilan.
Menurut sebuah laporan Haaretz, sumber-sumber Palestina mengatakan polisi menyita 10.000 shekel ($ 2.750) yang dimaksudkan sebagai sumbangan amal.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Al-Hadami telah ditangkap empat kali oleh polisi Israel sejak menjabat, tetapi telah dibebaskan pada setiap kesempatan tanpa tuduhan.
Gubernur Palestina untuk Yerusalem, Adnan Ghaith juga ditangkap pada Ahad (5/4) atas tuduhan bertindak atas nama otoritas untuk memerangi krisis virus. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza