Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Dalam Islam, orang yang bertobat adalah orang yang mulia. Mengapa? Karena dia secara sadar sudah mengakui segala khilaf dan salahnya selama ini. Maka Allah sangat cinta kepada orang beriman yang bertobat. Kecintaan Allah pada orang beriman yang bertobat itu seperti difirmankan-Nya dalam Qur’an surat Ghafir ayat 7-9, berikut ini.
{الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9) }
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar.”
Dalam ayat ketujuh (7) di atas, Allah menjelaskan bahwa para malaikat yang memikul ‘Arasy dan para malaikat yang ada di sekelilingnya senantiasa menyucikan Allah, mengucapkan syukur atas nikmat-Nya beriman, dan mengakui bahwa tiada Tuhan yang disembah selain Dia. Para malaikat itu juga memohonkan ampun bagi orang yang mengakui keesaan dan kesucian Allah dari sembahan selain-Nya.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Ucapan mereka demikian, “Ya Allah! Dari satu sisi Engkau mengetahui kesalahan mereka dan di sisi lain, rahmat-Mu demikian luas, maka ampunilah orang-orang yang bersalah dan telah bertaubat. Jangan biarkan mereka mendapat azab neraka.”
Pada hakikatnya, ayat ini memberi berita gembira kepada orang-orang mukmin, bahwa para pembawa ‘Arsy ilahi dan yang mengitarinya adalah makhluk Allah yang memiliki kekuatan gaib paling kuat, menjadi pendukung orang-orang beriman di dunia. Mereka selalu berdoa untuk orang beriman dan memohon kepada Allah agar orang beriman mendapat ampunan dan rahmat Allah serta mengampuni kesalahan mereka dan terbebas dari siksa neraka.
Para malaikat selalu memohon kepada Allah agar orang beriman sukses di dunia dan beruntung di akhirat. Ini menjadi wasilah paling besar yang dapat menenangkan orang-orang mukmin. Ketika manusia merasa dunia dengan sistem materinya tidak terbatas dan ada kekuatan gaib di dunia yang mendukung orang-orang beriman, ini menjadi dukungan besar baginya di dunia yang penuh dengan kesulitan dan bahaya. Rasa ini memberikan manusia harapan, gairah dan kemampuan untuk berdiri di jalan Allah.
Mengenai cara malaikat itu memikul ‘Arasy dan berapa jumlah mereka yang memikulnya, cukup kita percaya sebagaimana adanya dan mengembalikannya kepada ilmu Allah, karena yang demikian termasuk hal-hal yang tidak didapati perinciannya, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam hadis-hadis yang mutawatir.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Di samping menyucikan dan memuji Allah, para malaikat juga senantiasa mendoakan orang-orang mukmin. Doa-doa tersebut antara lain menggambarkan hal-hal antara lain;
Pertama, bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Rahmat Allah meliputi pengampunan dosa-dosa dan kesalahan mereka dan ilmu Allah meliputi perbuatan, ucapan, dan gerak mereka. Mudah bagi Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan karena rahmat-Nya lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosa dan kesalahan. Tiada suatu perbuatan sekalipun di tempat yang gelap, tiada suatu kata atau ucapan, sekalipun kata hati atau bisikan sukma, tiada suatu tindak-tanduk atau gerak-gerik kecuali diketahui oleh Allah.
Kedua, memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang yang bertobat, menghentikan perbuatan dosa yang telah dilakukan, mengikuti apa yang diperintahkan kepada mereka, mengamalkan yang baik, dan meninggalkan hal-hal yang mungkar. Orang yang bertobat senantiasa didoakan oleh para malaikat, selama memang tobatnya itu hanya karena Allah.
Ketiga, malaikat pun memohon agar orang-orang mukmin itu dilindungi dari siksa neraka Jahanam sesuai dengan janji Allah. Betapa luar biasanya menjadi seorang muslim yang benar-benar hanya kepada Allah ia beriman dan memohon pertolongan.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Dalam ayat kedelapan (8) dijelaskan doa malaikat selanjutnya bagi orang-orang yang beriman adalah sebagai berikut.
Keempat, para malaikat memohon agar orang-orang mukmin dimasukkan ke dalam surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh Allah melalui ucapan rasul-Nya. Para malaikat juga memohon agar bersama mereka itu dimasukkan juga orang-orang saleh di antara bapak-bapak, istri-istri, dan keturunan mereka semua, supaya mereka merasa senang karena berkumpul dengan keluarga di tempat yang dapat memberi kegembiraan dan kesenangan, menimbulkan rasa riang dan suka yang amat berkesan.
Sa’id bin Jubair menjelaskan bahwa ketika seorang laki-laki masuk surga ia berkata, “Ya Rabb! Di mana ayah, nenek, dan ibuku? Di mana anak dan cucuku? Di mana istriku?” Dijawab bahwa mereka itu tidak beramal seperti amalan yang telah dilakukannya. Ia lalu berkata, “Ya Rabb! Saya beramal untuk diriku dan mereka.” Maka mereka disamakan kedudukannya di surga dan ia lalu membaca ayat ini. Sejalan dengan ayat ini firman Allah yang artinya, “Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Qs. ath-thur/52: 21)
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa Allah itu Mahaperkasa tiada sesuatu yang dapat menghalangi kehendak-Nya, Mahabijaksana, tiada sesuatu yang dikerjakan-Nya kecuali sesuai dengan hikmah kebijaksanaan-Nya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Dalam ayat Sembilan (9) para malaikat itu berdoa agar orang beriman dipelihara dari (balasan) kejahatan. Karena dahsyatnya huru hara di hari ini (kiamat), maka orang yang dipelihara Allah dari segala kejahatan akan selamat dan mendapatkan kemenangan yang besar.
Kesimpulan
Dari ayat di atas setidaknya bisa dipetik tiga pelajaran berharga antara lain sebagai berikut. Pertama, malaikat yang dekat dengan Allah memohon ampun buat orang-orang mukmin dan mendukung mereka, meniupkan harapan. Hal ini dengan sendirinya menyebabkan mereka yang mengikuti agama ilahi menjadi tenang dan tegar.
Kedua, berdoa kepada orang lain merupakan nilai dan baik. Kita belajar dari malaikat dan seperti mereka mendoakan orang lain dan bagi memohon kebaikan dari Allah untuk orang lain.
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Ketiga, tali yang menghubungkan manusia dengan Allah adalah malaikat, iman dan amal saleh. Bila tali ini terhubungkan dengan kuat, manusia akan selamat dari kejatuhan dan kebinasaan di dunia dan akhirat.
Keempat, kebahagiaan dan keberuntungan besar ada di balik keselamatan manusia dari polusi duniawi dan ukhrawi. Diselamatkan dari neraka dan dipindahkan ke surga, berarti telah mencapai derajat tertinggi dari kesuksesan dan keberuntungan. Karena tidak ada yang lebih baik dari ini yang dapat digambarkan manusia.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa membantu kita untuk istikomah di jalan-Nya, aamiin.(A/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat
Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan