Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter di Aleppo Timur Suriah Tinggal 30 Orang

Rudi Hendrik - Selasa, 27 September 2016 - 08:39 WIB

Selasa, 27 September 2016 - 08:39 WIB

352 Views

Aleppo, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Dalam kondisi Aleppo timur yang sedang dibombardir besar-besaran oleh rezim Suriah, jumlah dokter yang bertahan tinggal 30 orang, di saat warga sangat membutuhkan pasokan medis dan tindakan bedah untuk mengobati korban terluka.

Ada sebanyak 300.000 warga sipil yang terjebak di Aleppo timur yang dikuasai oleh oposisi.

Terhitung sejak Kamis (22/9) pekan lalu, sudah lebih dari 280 orang tewas dan setidaknya 400 orang terluka oleh serangan udara besar-besaran itu, setelah gencatan senjata berakhir.

“Ada 30 dokter yang masih ada di timur kota Aleppo,” kata Abd Arrahman Alomar dalam konferensi di Jenewa, Senin (26/9). Ia seorang dokter anak yang sebelumnya bekerja untuk Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS) di Aleppo.

Baca Juga: Iran Ajukan Protes ke IAEA atas Ancaman Israel terhadap Situs Nuklirnya

Menurut Alomar, SAMS kekurangan peralatan dan obat-obatan darurat untuk mengobati banyak kasus trauma. Bahan bakar hanya cukup untuk menjalankan generator rumah sakit selama 20 hari. Satu dokter kandungan dan dua dokter anak tetap bertahan untuk merawat wanita hamil dan 85.000 anak.

Wartawan Al Jazeera Charles Stratford yang melaporkan dari kota perbatasan Gaziantep, Turki, mengatakan, jumlah korban terluka yang sekarang meningkat tiba-tiba, sangat memerlukan persediaan medis yang sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.

“Paramedis mengatakan, mereka tidak bisa mengangkut orang ke rumah sakit lain di daerah aman karena timur Aleppo dikepung oleh pasukan pemerintah,” kata Stratford yang dikutip MINA.

Dr Alomar mengatakan, jika pengeboman terus berlanjut, kondisi medis akan ke titik nol, yaitu tidak ada fasilitas yang terlindungi dan tidak ada petugas kesehatan yang bisa dilindungi. (T/P001/R05)

Baca Juga: Ribuan Orang di Brussel Desak Gencatan Senjata Gaza dan Lebanon  

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Timur Tengah
Internasional