Jakarta, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Isu kampanye LGBT yang tengah marak di Indonesia membuat lembaga amal Dompet Dhuafa bersama Harian Umum (HU) Republika menggagas program “Menggagas Gerakan Menjaga Fitrah”.
Direktur Program Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan mengatakan saat diskusi bertajuk “Merangkul Korban, Menolak Legalisasi LGBT” di kantor HU Republika, LGBT dapat membahayakan masyarakat, terutama terhadap anak bangsa sebagai generasi masa depan.
“Gerakan ini merupakan sebuah aksi kepedulian guna mengkampanyekan solusi bagi orang yang memiliki kecenderungan penyuka sesama jenis untuk kembali kepada fitrah manusia sekaligus juga melakukan pencegahan meluasnya permasalahan ini,” ujar Imam di Jakarta, Kamis (18/2).
“Kami mengajak publik untuk menyadari arus LGBT ini adalah permasalahan umat yang cukup serius,” tambahnya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Selain kedua lembaga, forum diskusi tersebut dihadiri juga oleh berbagai lembaga dan elemen masyarakat, seperti Yayasan Peduli Sehat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Penghimpunan Psikolog dan Psikiatri, Anggota DPR RI serta elemen masyarakat lainnya yang terlibat.
“Kami mencoba mengajak semua elemen masyarakat yang mau bergabung dalam gerakan ini. Melalui gerakan ini pula kami hendak merangkul orang-orang yang terjerumus LGBT untuk kembali ke fitrahnya,” jelas Imam.
Lebih lanjut Imam menambahkan, gerakan ini menolak segala bentuk upaya dan propaganda legalisasi LGBT di Indonesia.
Dompet Dhuafa memiliki beberapa rencana aksi hingga akhir 2016 mendatang guna menghadang kampanye LGBT yang kian masif. Sasaran aksi di antaranya warga sekolah, kampus, komunitas kesehatan, dan komunitas alumni buruh migran.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Aksi yang akan digulirkan lebih kepada tindakan preventif berupa sosialisasi dan edukasi baik dari segi pendidikan, kesehatan dan agama. Di ranah pendidikan misalnya, Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 100 sekolah dan 20 perguruan tinggi negri yang akan menjadi sasaran sosialisasi dan edukasi kemudian rehabilitasi dari aspek kesehatan.
Bersama beberapa lembaga seperti Yayasan Peduli Sehat dan Lembaga Dakwah Kampus, Dompet Dhuafa mendesain sebuah aktivitas konseling. Konseling diharapkan dapat membimbing setiap orang yang memiliki potensi untuk terjerumus LGBT. diharapkan mereka bisa kembali menjalani hidup dengan orientasi seksual yang normal.
“Selain itu, diupayakan pula adanya aktivitas kajian mengenai LGBT ini di tinjau dari segi medisnya. Ada juga sharing motivasi dari yang pernah terjerumus LGBT. ini sebagai bentuk publikasi bahwa LGBT bisa di sembuhkan,” pungkasnya. (L/P006/ima/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat