Jakarta, MINA – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan DPR akan membawa resolusinya tentang Rohingya ke World Parliamentary Forum diikuti 47 negara yang akan diadakan Rabu (6/9) di Bali.
Indonesia harus hadir memberikan solusi konkret terhadap krisis kemanusiaan yang melanda etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
“Harus ada solusi terbaik, tanpa mengintervensi politik dalam negeri Myanmar, lebih kepada aspek kemanusiaan dan jangan sampai genosida menghilangkan suatu kaum. Barangkali boleh diusulkan penyelesaian seperti MoU dengan Aceh dengan perjanjian Helsinki,” kata Taufik di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).
Taufik menambahkan, mayoritas fraksi di DPR menyoroti banyaknya korban dalam krisis kemanusiaan ini. Hal itu pun terlihat pada Rapat Paripurna DPR yang digelar pekan lalu, Kamis (31/8).
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Pasalnya, kasus yang terjadi di Myanmar adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Sehingga harus disikapi secara serius. DPR akan menindaklanjuti dalam rapat pimpinan, dan menyusun sejumlah rekomendasi untuk mencari solusi konkret tersebut
“Kita akan lakukan rapim ditindaklanjuti kemudian kami akan konsultasi rapat pimpinan fraksi sebagai rekomendasi politik resmi dari DPR,” imbuh Politisi F-PAN itu.
Taufik memastikan, salah satu rekomendasi DPR adalah permintaan penghargaan nobel perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi agar dicabut. Suu Kyi dianggap gagal menjaga misi perdamaian dengan pembiaran yang terjadi di Rakhine.
Politisi asal dapil Jawa Tengah itu mengatakan, rekomendasi resmi DPR RI itu akan diteruskan ke World Parliamentary Forum yang digelar di Bali pada Rabu ini. Forum ini diikuti oleh 47 negara termasuk Myanmar.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
“Forum itu diikuti 47 negara, termasuk Myanmar juga hadir. Karena ini sudah serius dan sudah mengarah ke genosida, di situ DPR akan gunakan diplomasi parlemen untuk bawa rekomendasi DPR yang tadi,” komitmen Taufik. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina