Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Dokter Spesialis Kejiwaan, dr. Djoko Wiyono, Sp.KJ mengatakan, kemampuan mengasuh atau skill parenting kepada anak dapat ditingkatkan.
Hal itu diungkapkannya saat memberikan penyuluhan kesehatan dihadapan para orang tua dan guru (asatidz) Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah di Aula Taqwa, Dusun Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (7/1).
Pada penyuluhan yang bertema “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja”, dr. Djoko menjelaskan, penyakit tidak hanya bersumber dari virus jahat yang masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi juga dapat bersumber dari kondisi sikologis seseorang.
” Hal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, terutama seorang anak, kondisi kesehatan sikologinya dipengaruhi oleh bagaimana orang tua bersikap terhadap anak, ada keluarga yang bersifat dingin, juga ada yang bersifat hangat, ini pun akan berbeda sifat yang ada pada anak,” jelasnya.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Contohnya, lanjut dr. Djoko, keluarga yang bersifat hangat, kemudian ketat terhadap kehidupan anak, secara teoritis ini akan menjadikan anak bersifat sopan dan rapi, namun tidak mandiri, karena terbiasa diatur langsung oleh orangtuanya.
“Keluarga hangat ini cenderung anaknya bersifat kurang kreatif, karena akan merasa takut salah, dan akan selalu meminta pendapat dan arahan dari orang tua atau orang sekitarnya ketika misalnya menghadapi suatu masalah, tapi ini adalah teorinya, bisa direvisi sesuai kondisi keluarga,” ujarnya.
Kemudian, keluarga yang bersifat dingin, yaitu orang tua bersifat longgar atau dalam arti tidak banyak mengatur anak, ini akan mengakibatkan anak mudah merasa cemas dan mudah curiga.
“Begitupun bagi orang tua yang overprotective, maka perilaku anak akan tidak mandiri, meskipun anak sudah mampu mandiri, egois, peka terhadap kritik, juga mudah terpengaruh,” katanya dr. Djoko yang juga merupakan dokter spesialis kejiwaan di Rumah Sakit Permata, Depok.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Sehingga, orang tua berperan penting dalam perkembangan sikologis anaknya, dan kemampuan parenting tentu tidak hanya dipelajari saat sudah punya anak, tetapi juga perlu dipersiapkan sejak saat sebelum menikah.
“Mangkanya ada sekarang itu pembinaan pranikah biasanya, ini juga berfungsi untuk menghindari adanya kemungkinan perceraian nantinya, sehingga keberlangsungan kekeluargaan dapat berjalan dengan normal dan bagi yang sudah punya anak, kondisi sikologinya tidak terganggu,” katanya.
“Suatu saat saya punya pasien, dia perempuan cerdas, masih SMA, saat itu temannya yang laki-laki bandel dan mendapat tamparan dari gurunya, kejadian ini tepat berlangsung di samping perempuan ini. Kejadian ini dianggap dan direpresentasikan oleh anak perempuan ini sebagai kekerasan, dan menganggap guru di sekolah ini berbuat kekerasan dan mempengaruhi seisi sekolah,” jelasnya.
Maka, adanya penyuluhan-penyuluhan, kemudian pranikah, ini sangat bermanfaat karena kaitannya dengan psikologi atau mental, bukan biologi atau menyangkut dengan badan. Jadi bagaimana memahami karakter anak dan membentuk karakter anak agar sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Sehingga dengan orang tua yang mampu bersikap menerima, kemudian ada fungsi kontrol, adanya kehangatan dalam keluarga, lalu bagaimana berekspresi secara emosi, juga bagaimana orang tua yang menunjukkan support,” tutupnya. (L/R12)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian