Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Yogi Prabowo Paparkan Upaya Mitigasi Nakes ke Daerah Bencana

Hamidah Juariyah - Ahad, 24 Januari 2021 - 16:12 WIB

Ahad, 24 Januari 2021 - 16:12 WIB

11 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Presidium Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Dr. Yogi Prabowo memaparkan sejumlah upaya dalam memitigasi tenaga kesehatan (nakes) terhadap resiko Covid-19 sebelum diterjunkan kedaerah terdampak bencana.

“Karena gempa melanda dalam situasi pandemi, maka langkah awal yaitu seleksi relawan terlebih dahulu yang akan diterjunkan ke daerah bencana, sebisa mungkin tidak memiliki penyakit bawaan,” ujarnya saat webinar bertajuk “Resiko Covid-19 pada Penaggulangan Bencana Gempa Sulbar”. Ahad (24/1).

“Selanjutnya lakukan screening dengan swab antigen,” lanjutnya.

Ketika bertugas, para nakes menggunakan APD yang nyaman dengan jumlah yang memenuhi.

Baca Juga: Lebih dari Seribu Santri Hadiri Santri Summit 2025 di UIN Jakarta

“karena saat berada dilapangan suasananya berbeda tidak seperti di ruangan isolasi yang ber AC, jika tidak seperti itu akan menyebabkan dehidrasi,” katanya.

Sediakan sanitizer, bekal makanan yang cukup, obat-obatan untuk Covid-19, seperti antivirus, vitamin dan anti inflamasi.

“Tempat poskonya juga harus aman dan nyaman, supaya para relawan ini dapat beristirahat dengan tenang. Jadi jangan geletakan sembarangan, minimal tidurnya 6 jam, mencegah lebih baik daripada mengobati,” terangnya.

Dr.Yogi juga menyarankan, agar nakes bekerja di Rumah Sakit yag tidak terdampak gempa. Misalnya, RS lapangan, RS Container, RS di kota terdekat yang tidak terdampak.

Baca Juga: Antisipasi Pencemaran Sungai Ciliwung, Himpasiling UI Dorong Pemeriksaan Menyeluruh

Ia menegaskan, bencana gempa Sulbar merupakan bencana ganda yang menimbulkan resiko korban trauma dan korban Covid-19.

Resiko dan bahaya bisa menimpa baik korban bencana ataupan relawan yang bertugas.

“Upaya mitigasi harus dilakukan secara sinkron dengan sistem yang komprehensif,” tegasnya. (L/Hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PMI Meninggal di Korsel, Pemerintah Pastikan Usut Dugaan Kelalaian Perusahaan

Rekomendasi untuk Anda