Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Adakan Layanan Kesehatan untuk Pengungsi Rohingya di Aceh

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Selasa, 16 Juli 2024 - 14:15 WIB

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:15 WIB

39 Views

Pengungsi Rohingya di Aceh antre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari MER-C. (Foto: MER-C)

Pidie, MINA – Lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengadakan pelayanan kesehatan serta penyaluran bantuan kemanusiaan bagi ratusan pengungsi Rohingya di Pengungsian Mina Raya, Kota Pidie, Aceh.

Kordinator MER-C Aceh Ira Hadiati pada Senin (15/7) mengatakan, program bantuan dan layanan kesehatan ini dilakukan karena masih banyak pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh dengan kondisi memprihatinkan.

“Terlepas dari masalah politik atau isu internasional tentang manusia kapal ini, MER-C selaku lembaga kemanusiaan yang bersifat netral tergerak untuk ikut serta menangani masalah ini. MER-C sendiri sudah pernah terjun langsung ke Rakhine, Myanmar, saat membangun Rumah Sakit Indonesia, jadi tahu bagaimana kondisi mereka di sana,” ujarnya.

Terkait program bantuan lebih lanjut untuk pengungsi Rohingya ini, Ira mengatakan timnya berkoordinasi dengan jajaran Presidium MER-C di Jakarta.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Kordinator Lapangan untuk pelayanan kesehatan pengungsi Rohingya, dr. Miftahul Masruri, mengatakan tim mendapati para pengungsi banyak mengalami penyakit kulit dan pernafasan karena kondisi lingkungan memang kurang bersih, di mana satu tempat pengungsian diisi oleh ratusan orang.

“Para pengungsi sendiri menyambut hangat kedatangan Tim MER-C, karena memang mereka mengharapkan adanya bantuan. Kami sendiri tadi cukup kewalahan karena memang hampir semua ingin berobat dan hampir semua dari anak-anak hingga dewasa mengalami penyakit kulit atau pernafasan,” ujarnya.

Miftahul mengungkap, sudah ada tim medis yang memang ditugaskan untuk memberikan pelayanan bagi pengungsi Rohingya. Mereka bertugas dalam tiga shift dari Senin-Jumat, jadi saat relawan MER-C datang tim yang biasa bertugas sedang libur.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, relawan MER-C bersama Fakultas Bisnis Islam UIN Ar-Raniry juga membagikan bantuan berupa sembako dan obat-obatan, bantuan paket higienis untuk dewasa dan anak-anak yang berisi sikat gigi, handuk, sabun mandi, shampoo, serta pakaian bayi dan makanan tambahan untuk anak-anak, dengan total 237 paket.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

MER-C juga menyerahkan bantuan 7 buah kipas angin agar sirkulasi udara di pengungsian bisa lebih baik, serta peralatan ibadah seperti iqra dan Al-Qur’an, mukenah, sarung, dan buku pengayaan agama.

Saat ini para pengungsi membutuhkan fasilitas sanitasi yang lebih baik, karena yang ada sekarang masih belum memadai.

PBB menggambarkan etnis Rohingya sebagai kelompok yang paling teraniaya di dunia dan kelompok hak asasi manusia menyebut mereka menghadapi genosida.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, meninggalkan Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan tindakan keras pada Agustus 2017, sehingga menambah jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh menjadi lebih dari 1,2 juta orang.

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

Setiap tahun, ribuan warga Rohingya juga meninggalkan Myanmar, mempertaruhkan nyawa dalam perjalanan laut yang panjang dengan kondisi kapal yang buruk, untuk bisa mencapai Malaysia atau Indonesia. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari

Rekomendasi untuk Anda

Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia