Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Belas Siswa Indonesia ke AS untuk Promosikan Keberagaman

Rudi Hendrik - Senin, 2 Oktober 2017 - 22:25 WIB

Senin, 2 Oktober 2017 - 22:25 WIB

291 Views

Para siswa setelah melakukan briefing sebelum persiapan keberangkatan ke AS di Jakarta, Senin (2/10). Foto: Rina/MINA

Para siswa setelah melakukan briefing sebelum persiapan keberangkatan ke AS di Jakarta, Senin (2/10). Foto: Rina/MINA

Jakarta, MINA – Setidaknya 12 pelajar dari sekolah Insan Cendekia Mandiri (ICM) Tanggerang akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) pada 5 Oktober mendatang untuk saling berbagi mengenai banyak isu termasuk Islam dan keberagamaan dua negara dengan pelajar di negara itu.

Program yang disponsori Nusantara Foundation milik imam New York Shamsi Ali tersebut akan membawa para siswa selama dua bulan di negeri paman Sam dan berkunjung ke berbagai lokasi interfaith guna mempelajari tradisi kedua negara.

Pelajar yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan itu diharapkan menjadi nilai pemersatu yang mendekatkan kedua negara yang sama-sama besar karena keberagaman penduduknya.

Atase Budaya Kedutaan AS di Jakarta Karen Schinnerer menyebut program bisa dimanfaatkan sebagai ajang pembelajaran internasional bagi para siswa untuk mempersiapkan masa depan mereka di era global saat ini.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

“Ketika kalian belajar di luar negeri, hal ini sungguh mengubah pengalaman, tidak hanya untuk kalian tapi juga untuk negara kalian,” katanya saat briefing dengan para siswa yang akan berangkat di Jakarta, Senin (2/10).

Untuk mengikuti kegiatan tersebut, para siswa harus mengikuti dua jenis seleksi tertulis dan wawancara dari pihak sekolahnya.  Pihak sekolah menilai komitmen dari siswa melalui tes tersebut.

“Komitmen mereka ini akan bisa diterima sebagai salah satu kandidat dilihat dari seberapa jauh mereka komitmen mewakili negaranya, agamanya,” kata Bambang Eko Nugraha, Direktur Akademi ICM kepada MINA.

ICM melihat ini sebagai momen penting untuk menumbuhkembangkan generasi yang berpikir global. “Jadi pemimpin itu kan harus bisa berdiri di atas semua golongan,” katanya.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Para pelajar harus menghabiskan 10 ribu dolar AS (140 juta rupiah) untuk membiayai mereka sendiri selama mengikuti program yang diberi nama the Youth Global Leadership Program (YGLP) tersebut.(L/RE1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khadijah
Timur Tengah