Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Siswa MI UIN Jakarta Ciptakan Robot Penjaga Kebersihan dan Perawat Tanaman

Hasanatun Aliyah - Selasa, 22 November 2022 - 15:45 WIB

Selasa, 22 November 2022 - 15:45 WIB

18 Views

tersebut menghantarkan keduanya masuk 30 besar MRC 2022 (foto: Kemenag RI)

Yogyakarta, MINA – Avicenna Roghid Putra Sidik dan Aysha Arsyivania Avariella, dua kakak-adik siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pembangunan UIN Jakarta menciptakan robot penjaga kebersihan (ROPPMAN) dan perawat tanaman (e-TRASH).

Karya-karya tersebut menghantarkan keduanya menjadi finalis Madrasah Robotic Competition (MRC) 2022, dalam kategori Robot Inovasi yang berlangsung di Yogyakarta pada 22-24 November.

Ave menjelaskan, ROPPMAN adalah Robot Pintar Perawat Tanaman yang bekerja mendeteksi kondisi tanaman agar terjaga dengan baik, mulai dari asupan H2O sampai kebutuhan cahaya matahari.

“ROPPMAN akan bergerak untuk mencari sumber cahaya dan akan mengalirkan air secara otomatis jika kondisi media tanamnya sudah mengering,” ujar Ave di Yogyakarta, Selasa (22/11).

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Berbeda dengan ROPPMAN, e-Trash merupakan robotika yang bekerja mendeteksi kondisi volume tempat sampah di berbagai titik penempatannya.

“e-Trash akan memudahkan para petugas kebersihan untuk memonitor tumpukan sampah di setiap lokasi melalui webserver lokal yang terkoneksi dengan e-Trash. Dengan demikian petugas kebersihan dapat mengetahui di lokasi mana saja yang telah terjadi penumpukan sampah,” jelas Aysh.

Sementara Himatul Laily Waisnaini selaku pembimbing kedua siswa ini menambahkan, MI Pembangunan selama ini memberikan ruang aktualisasi bagi para peserta didiknya yang berminat di bidang robotik. Kegiatan ini melatih siswa untuk belajar memecahkan masalah dan berpikir kreatif.

“Ketika membuat robot, anak diharuskan memikirkan suatu masalah dan mencoba menyelesaikannya dengan cara yang paling mudah. Belajar robotika juga melatih anak berpikir kreatif dikarenakan robotika adalah bidang teknologi yang menggabungkan kreativitas dan kesenangan dengan dasar pengetahuan teknis,” ungkap Himatul Laily Waisnaini yang juga ikut mendampingi ke Yogyakarta.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Dua robot yang dibuat oleh Ave dan Aysh adalah contoh bagaimana robot hadir untuk menyelesaikan masalah. Dua robot ini tentunya mudah diaplikasikan dan digunakan serta upgradeable,” sambungnya.

Keikutsertaan dalam MRC bukan hal baru bagi Ave. Sebab, dia sudah pernah mengikutinya pada MRC 2017 dan 2019. Saat itu, Ave menorehkan prestasi dengan kakaknya yaitu Syahrozad Zalfa Nadia, bahkan sampai pada taraf internasional. Pada MRC 2022, Ave kembali berkompetisi tetapi dengan adiknya, yaitu Aysh.

“Beberapa kali mengikuti MRC, kami melihat kualitas kompetisinya semakin meningkat. Dengan banyaknya ide-ide kreatif baru siswa madrasah dan semakin banyak peserta yang mengikuti seleksi. Semoga kedepan jenis kategorinya ditambah, sehingga semakin banyak madrasah yang ikut berpartisipasi,” harap Laily. (R/R5/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia