Jenewa, MINA – Perundingan Suriah di Jenewa, Swiss yang tidak membuahkan hasil berarti, membuat Duta Besar Perancis untuk Amerika Serikat menyebut Presiden Suriah Bashar Al-Assad melakukan kejahatan massal di Ghouta Timur.
Di Ghouta Timur pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus, ada sekitar 400.000 orang diblokade oleh pasukan pemerintah selama bertahun-tahun.
“Rezim Assad tidak pernah masuk dalam negosiasi apa pun sejak awal perang saudara,” kata Duta Besar Gerard Araud di Twitter.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ia menuding pemerintah Suriah tidak melakukan apa pun untuk mencapai kesepakatan damai setelah hampir tujuh tahun berperang.
Alexandre Giorgini, Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, mengatakan kepada wartawan, tidak ada pilihan solusi politik yang disetujui selama negosiasi di bawah naungan PBB di Jenewa.
“Kami menyesalkan sikap rezim Suriah yang menolak terlibat dalam diskusi. Rezim Suriah bertanggung jawab atas tidak adanya kemajuan dalam negosiasi,” katanya.
Sementar itu, PBB mengatakan bahwa warga sipil yang terkepung di Ghouta Timur menghadapi “malapetaka lengkap”, karena pengiriman bantuan diblokir oleh pemerintah Suriah. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)