Aleppo, MINA – Duta Besar (Dubes) RI Wajid Fauzi memastikan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban akibat gempa di Suriah.
“Alhamdulillah, sampai hari ini tidak ditemukan WNI yang menjadi korban gempa di Suriah,” ujar Dubes Wajid seperti dikutip dari keterangan persnya, Kamis (16/2).
Hal tersebut Wajid sampaikan setelah memimpin Tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus berkunjung ke dua wilayah yang mengalami dampak paling parah akibat gempa di Suriah, yakni Latakia dan Aleppo, Selasa (14/2).
Dalam kunjungan tersebut, Tim berkoordinasi dengan narahubung, Mr. Maher Slebi, dan di Aleppo, Mr. Muhammad Akra. Mereka sejak hari pertama setelah terjadinya gempa, secara intensif melakukan penelusuran keberadaan WNI di rumah sakit, penampungan korban dan melalui kantor pemerintahan.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Di Aleppo, Dubes bertemu dengan tiga pekerja migran Indonesia (PMI) dalam keadaan baik meskipun sempat merasakan ketakutan karena gempa.
Berkat upaya KBRI Damaskus, kasus ketenagakerjaan dan keimigrasian yang dihadapi para PMI tersebut dapat terselesaikan. Tim membawa ketiga PMI tersebut ke Damaskus untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Tim juga menyalurkan bantuan kemanusiaan hasil penggalangan donasi yang dilakukan oleh KBRI Damaskus bersama-sama dengan diaspora WNI dan PPI Suriah kepada masyarakat terdampak.
Bantuan telah disalurkan ke lokasi penampungan korban bencana di Latakia, yakni di Albassel Sport Club yang menampung sekitar 350 warga terdampak.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Dalam kunjungan tersebut, Dubes Wajid bertemu dengan Gubernur Latakia, Mr. Amer Ismail Hilal, dan Gubernur Aleppo, Gen. Hussain Diab, dan menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam dan berdoa bagi pemulihan para korban dan pembangunan kembali Suriah.
Dubes Wajid juga menyampaikan permohonan koordinasi dapat terus dilakukan antara pemerintah Suriah dengan KBRI dalam memastikan kondisi dan keselamatan WNI.
Gubernur Latakia dan Aleppo menyampaikan ucapan terima kasih atas simpati dan bantuan tersebut.
Suriah belum keluar dari dampak perang yang melanda negara tersebut dan masih dalam status embargo oleh negara-negara Barat, sehingga gempa kali ini menjadi pukulan berat bagi kehidupan masyarakat. (R/RE1/R1)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)