Jakarta, MINA – Mohammad Wahid Supriyadi yang baru saja mengakhiri tugasnya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus mengatakan, Rusia memiliki kebijakan luar negeri yang sama dengan Indonesia dalam menyikapi konflik Palestina-Israel dengan mendukung prinsip solusi dua negara (two state solution).
“Rusia mendukung Palestina dengan solusi dua negara, selain itu juga memiliki prinsip tidak mencampuri urusan domestik negara lain, lihat Suriah, Rusia masuk Suriah atas permintaan Suriah bukan atas inisiatifnya, berbeda dengan Amerika Serikat,” kata Dubes Wahid pada wawancara khusus dengan tim MINA di Jakarta dalam program Ambassador Talks pada Sabtu (5/9).
Dia menegaskan peran Rusia dalam konflik Suriah yang begitu intensif membantu pemerintah Suriah dari serangan ISIS.
“Seandainya Rusia tidak masuk Suriah, Suriah bisa habis diserang ISIS,” kata Wahid, yang menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Rusia dari 2016 hingga 2020.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Wahid melanjutkan, Rusia sekarang yang telah menjadi negara federasi sering menjembatani isu-isu politik internasional seperti Suriah, Palestina, seiring dan sama dengan apa yang dilakukan oleh Indonesia.
“Rusia saat ini turut aktif menjaga kestabilan geopolitik kawasannya, terlebih Islam menjadi agama kedua terbesar yang dianut masyarakat Rusia dan hingga saat ini terus tumbuh pesat,” pungkasnya.
Dubes Mohamad Wahid Supriyadi mengawali masa tugas sebagai Duta Besar di Federasi Rusia dan Republik Belarus terhitung sejak bulan April 2016 hingga akhir tugasnya pada Juni 2020.
Hasil nyata pelaksanaan diplomasi ekonomi KBRI Moskow di bawah kepemimpinan Dubes Wahid tersebut antara lain tercermin dari naiknya angka kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia yang mencapai hampir 100% dari tahun 2016 ke tahun 2019.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Sementara itu, produk ekspor Indonesia ke Rusia mengalami peningkatan kualitas dengan masuknya beberapa peralatan atau mesin kecantikan hingga kapal yang dibuat oleh perusahaan Indonesia di Banyuwangi ke dalam item ekspor Indonesia ke Rusia.
Dia sebagai penggagas banyak acara yang bertujuan memperluas hubungan antara Indonesia dan Rusia, termasuk empat festival besar-besaran budaya Indonesia dan forum bisnis di Rusia.(L/RA1/RS3)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza