Dukungan Transportasi Intermoda di Bandara YIA

Jakarta, MINA – Kementerian Perhubungan () menyatakan adanya untuk memudahkan pergerakan penumpang dari/ke Yogyakarta International Airport (YIA) menuju kota Yogyakarta dan destinasi-destinasi wisata di daerah itu dengan menyediakan Angkutan Pemandu Moda.

“Ada empat  trayek bus Damri  yakni Hartono Mall – YIA, Sleman City Hall – YIA, Borubudur – YIA (via Nanggulan), dan Borobudur – YIA (via Gunung Gajah),” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (29/8).

Secara keseluruhan terdiri ada Damri, SetelQu, taksi bandara, taksi online dan kereta api menjadi unit transportasi intermoda yang tersedia guna memudahkan pergerakan penumpang dari Bandara menuju kota Yogyakarta dan sekitarnya, maupun sebaliknya. Demikian keterangan yang diterima MINA, Sabtu (29/8).

YIA diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (28/8), menggantikan Bandara Adi Sutjipto yang juga merupakan Pangkalan Utama TNI-AU.

Menteri Perhubungan mengatakan, hadirnya angkutan intermoda sangat penting sebagai konektivitas masyarakat ke Bandara YIA, karena dapat menjadi alternatif pilihan moda transportasi bagi masyarakat.

Secara khusus ia juga menyebut dengan adanya konektivitas antarmoda ini, dapat menarik lebih banyak wisatawan ke daerah Yogyakarta  sehingga ikut memulihkan perekonomian nasional.

“Kami optimis ke depannya Bandar Udara Internasional Yogyakarta mampu memberikan dampak/multiplier effect positif bagi perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta sekitarnya dan Indonesia pada umumnya. Hal ini sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, Menhub juga memberikan apresiasi kepada PT. Angkasa Pura I yang menyediakan area tenant untuk UMKM seluas 1.500 m² di dalam terminal yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 m² di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM.

“Saya mengapresiasi adanya perhatian kepada UMKM sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan membantu upaya pemulihan ekonomi nasional”. Kata Menhub

“Saya harap UMKM ini dapat menjual barang khas Yogyakarta dan Jawa Tengah sehingga dapat menarik perhatian para turis. Selain mendapatkan keuntungan sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia ke turis mancanegara,” harapnya.

Presiden RI Joko Widodo telah meresmikan Bandara Udara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Jumat, (28/8). Ia mengatakan, YIA merupakan bandar udara terbaik di Indonesia dengan pengerjaan dan desain interior yang bagus.

Sebagai pengganti Bandara Adisutipto, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki Terminal Penumpang dengan luas sebesar 219.000 m2 yang dapat melayani 20 juta penumpang per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp10,08 Triliun.

Kemudian, Untuk fasilitas sisi udara, runway bandara ini memiliki dimensi 3.250 m x 45 m dengan nilai PCN 93 F/C/X/T sehingga dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.

Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta ini mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Bandar Udara dengan pengoperasian tercepat.

Meskipun dibangun dan dioperasikan dalam waktu yang cepat, yang membanggakan adalah pembangunan bandara ini mencatat 16 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja sehingga mendapat Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasi dalam melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Guna mendukung operasional Bandar Udara Internasional Yogyakarta dari sisi layanan navigasi penerbangan, Perum LPPNPI membangun Gedung ATC Tower, Gedung Administrasi dan Gedung Operasional pada lahan seluas 15.651 m2 dengan nilai investasi sebesar Rp. 87,1 Milyar.

Kemudian, Untuk Gedung Tower ATC dibangun setinggi 39,5 m (8 lantai) dan dilengkapi fasilitas seperti Tower Set, Radar Monitoring, Radio VHF, Telepon Direct Speech dan ATIS.

Dalam aspek keselamatan, desain struktur bandara didesain untuk mitigasi terhadap gempa, tsunami, likuifaksi, erupsi abu vulkanik dan banjir dengan melibatkan panel ahli dari Jepang dan Tim Pakar Akademisi UGM, ITB, ITS dan UNDIP.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memaklumi kondisi bandara saat ini yang masih belum ramai karena dampak pandemi. Namun ia yakin setelah adanya vaksin, YIA akan menjadi bandara paling ramai. (R/IK/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments are closed.