Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ECOWAS Kirim Pasukan Jika Presiden Gambia Tidak Mau Turun Jabatan

Rudi Hendrik - Sabtu, 24 Desember 2016 - 06:35 WIB

Sabtu, 24 Desember 2016 - 06:35 WIB

436 Views

Presiden Gambia Yahya Jammeh mengangkat sebuah kitab Al-Quran di depan tentaranya. (Reuters)

Presiden Gambia Yahya Jammeh mengangkat sebuah kitab Al-Quran di depan tentaranya. (Reuters)

 

Bamako, Mali, 24 Rabi’ul Awwal 1438/24 Desember 2016 (MINA) – Para pemimpin Afrika Barat akan mengirim pasukan ke Gambia jika penguasa lama Presiden Yahya Jammeh yang kalah pemilu tidak mau turun dari jabatannya bulan depan.

Presiden Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) Marcel de Souza pada Jumat (23/12) mengatakan kepada wartawan bahwa blok regional telah memilih Senegal untuk memimpin setiap intervensi militer jika Presiden Jammeh tidak menyerahkan kekuasaannya kepada presiden Gambia terpilih, Adama Barrow.

“Batas waktu adalah 19 Januari ketika mandat Jammeh berakhir,” kata de Souza, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA. “Jika dia tidak pergi, kami memiliki kekuatan siaga yang sudah siaga.”

Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris

Ini bukan yang pertama kalinya ECOWAS melakukan intervensi dalam krisis regional. De Souza berbicara kepada wartawan di Bamako, Mali, bahkan ECOWAS terus menggunakan diplomasi agar Jammeh menerima kekalahannya dalam pemilihan presiden 1 Desember lalu.

Jammeh pada awalnya menerima kekalahannya, tetapi sepekan kemudian, dia mengumumkan bahwa ia menolak hasil pemilihan dengan menuding terjadi penyimpangan dalam penghitungan suara.

Kemudian Jammeh memerintahkan pasukannya merebut kantor komisi pemilihan Gambia. Dia pun telah memobilisasi pasukan di seluruh negeri.

Pekan ini, Dewan Keamanan PBB mendesak pasukan keamanan Gambia untuk menahan diri secara maksimum.

Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra’ad Al Hussein menyebut, penyebaran pasukan sangat mengkhawatirkan. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

Rekomendasi untuk Anda