Abu Mumin adalah pekerja sosial di organisasi Eden Care di London. Tugasnya mengidentifikasi orang-orang sakit parah yang tidak memiliki orang tercinta untuk merawat mereka. Mumin memberi mereka persahabatan menjelang akhir hayat.
Orang-orang sakit seperti ini kebanyakan terasing dari keluarganya, pekan terakhir kehidupan mereka harus dihabiskan sendirian.
Di kantor Eden Care di wilayah London Tower Hamlets, Mumin duduk di sofa kulit kecil di samping sebuah kotak microwave bersama setumpuk dokumen dan selebaran.
Dinding ruangan diplester dengan foto relawan bersama orang-orang sakit parah yang mereka tangani dan yang lainnya menunjukkan foto proses pemakaman.
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Para relawan Eden Care menghabiskan malam hari bersama orang-orang sakit itu, memberi mereka harapan, memberi makan, melakukan aktivitas, membacakan mereka Al-Quran, bahkan membawa mereka ke tempat-tempat yang tidak dapat mereka kunjungi saat itu karena cacat fisik mereka.
Memastikan Pemakaman Cara Islam
Sebagian besar orang yang Mumin dan Eden Care bantu adalah Muslim, tapi kelompok tersebut juga menemani orang-orang yang non-Muslim.
Organisasi ini bekerja sama dengan mitra dari agama lain untuk memastikan mereka yang bukan Muslim memiliki pengaturan pemakaman sesuai dengan keyakinan mereka.
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL
Mengkonversi kepada iman Islam, yang sering disebut “kembali fitrah” oleh umat Islam, adalah salah satu misi utama yang dimainkan Eden Care. Mumin menyuarakan kekhawatirannya bahwa orang-orang sakit yang akan meninggal itu cenderung menghadapi kesulitan untuk mendapatkan prosesi pemakaman secara Islam, dibandingkan orang-orang yang terlahir di keluarga Muslim.
“Kami mendapatkan banyak pengikut baru yang sering menjadi satu-satunya Muslim dalam anggota keluarga mereka, jadi mereka cukup terisolasi dan kami khawatir apa yang akan terjadi saat mereka meninggal,” kata Mumin. “Kami memiliki Muslim yang akhirnya penguburannya sebagai orang Kristen.”
Dalam kasus seperti itu, Eden Care mengambil dimensi yang lebih mendidik dan legal. Lembaga amal itu menyampaikan kepada keluarga terdekat tentang prosedur pemakaman Islam dan menyusun dokumen penting untuk memastikan mereka yang meninggal dikubur sesuai dengan tradisi keagamaan mereka.
Ada kasus di saat keluarga Muslim yang Eden Care dampingi bersikeras melakukan pemakaman non-Muslim.
Baca Juga: Inggris Tunda Penangguhan Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel
Pengalaman Pribadi
Mumin dan relawan di Eden Care lainnya telah membantu mengubur 52 orang sejak organisasi tersebut didirikan pada akhir tahun 2014, ditambah mereka pun berteman dengan banyak orang yang sedang sakit parah lainnya.
Pria London asal Banglades ini mengisahkan pengalamannya sendiri, setelah merawat almarhum ibunya saat didiagnosis menderita penyakit parah pada akhir tahun 1990-an.
Awalnya, ibunya didiagnosis hidup tinggal enam bulan, tapi ia terus menjalani hidupnya 15 tahun berikutnya.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Ketika sang ibu meninggal, Mumin tidak hadir bersamanya.
“Banyak layanan (Eden Care) mencerminkan pengalaman kami sendiri,” katanya.
Kewajiban agama
Bukan hanya pengalaman pribadi bersama ibunya yang mendorong Mumin terlibat di lembaga sosial itu, tapi juga karena ada kewajiban agama, terutama mendoakan orang Islam yang sedang sakit serta untuk memastikan bahwa sesama Muslim dimakamkan sesuai dengan cara-cara Islam.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Baik historis maupun hari ini, sebuah pemakaman tetap menjadi kewajiban sosial, yang didefinisikan sebagai fardhu kifayah dalam teologi Islam,” kata Abdul Azim Ahmed, seorang peneliti Islam kontemporer.
Menurutnya, seperti kelahiran dan perkawinan, kematian adalah sesuatu yang mempengaruhi masyarakat. Pemakaman dalam tradisi Islam menegaskan kembali bahwa di saat kita semua sendirian, kita saling memiliki satu sama lain dalam kehidupan dan kematian.
Selama tragedi terbakarnya Grenfell Tower, Eden Care merespon dengan baik kewajiban sosialnya.
Mumin dan sukarelawan kelompok tersebut telah membantu mengubur 12 korban dari 80 korban tewas dalam kebakaran. Organisasi tersebut telah menawarkan jasanya kepada Muslim dan non-Muslim yang terkena dampak kebakaran.
Baca Juga: 20 Staf Gedung Putih: Biden Gagal Atasi Gaza
Pertimbangan lainnya, pada tahun 2030, diperkirakan akan ada seperempat juta Muslim yang berusia di atas 65 tahun, sehingga menuntut mereka perlu berkonsentrasi pada masalah perawatan.
Mumin adalah satu dari 30 orang di Eden Care yang sebagian besar adalah sukarelawan. Pekerjaan mereka telah mendapat respek mendalam dari penduduk setempat di London, tapi dia mengakui bahwa skala pekerjaan mereka masih relatif kecil dan masih banyak yang harus dilakukan. (A/RI-1/RS3)
Sumber: tulisan Shafik Mandhai di Al Jazeera
Baca Juga: Komunitas Arab di Inggris Desak PM Keir Starmer Hentikan Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)