Pemerintah Kanada Berikan Dana $260.000 kepada London Muslim Center

Ilustrasi Muslim Inggris (Foto: Al arabiya news)

London, MINA – Menawarkan dukungan kepada , pemerintah federal dan Canadian Race Relations Foundation (CRRF) telah mengumumkan dana gabungan sebesar $260,000 untuk layanan dukungan bagi komunitas.

Pendanaan tersebut diberikan di tengah persidangan Nathaniel Veltman, ekstremis Kanada yang membunuh empat anggota keluarga Muslim yang sama dengan truknya pada Juni 2021. Demikian dikutip dari AboutIslam, Selasa (3/10).

“Seringkali ketika kita menghadapi peristiwa tragis seperti itu, kita menyadari kekuatan dari belas kasih, saling mendukung, dan cinta,” kata Kamal Khera, Menteri Keberagaman, Inklusi, dan Penyandang Disabilitas Kanada, seperti yang dilaporkan London News Today.

Khera mengakui “pekan-pekan, bulan, dan tahun-tahun sulit” yang dihadapi masyarakat sejak pembunuhan keluarga Afzaal dan mencatat persidangan tersebut “mungkin membuka kembali luka, atau meningkatkan perasaan takut dan cemas” seiring dengan semakin banyaknya rincian yang dirilis.

Pendanaan ini akan mendukung Pusat Sumber Daya Muslim untuk Dukungan dan Integrasi Sosial di London.

“Ini adalah pertama kalinya dukungan seperti ini diberikan oleh tingkat pemerintahan mana pun setelah terjadinya korban massal,” kata Mohammed Hashim, Direktur Eksekutif CRRF.

“Kami ingin memastikan bahwa kami memberikan dukungan dan membuat kerangka pengukuran untuk memahami berapa banyak orang yang terkena dampaknya. Berapa banyak orang yang mendapatkan dukungan? Jenis demografi dan anak kecil apa yang mereka dapatkan dukungannya? Dukungan seperti apa yang mereka perlukan?”

Dr. Mohammed Baobaid, Direktur Eksekutif Pusat Sumber Daya Muslim, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk konseling tatap muka, penjangkauan komunitas, dan pembuatan program terapi kelompok.

Baobaid berharap model dukungan yang diciptakan oleh Muslim Resource Center dapat membantu komunitas lain di masa depan.

“Ini bukan hanya tentang saya tahu saat ini kita berbicara tentang Islamofobia, tapi kita berbicara tentang segala jenis kejahatan rasial, apakah itu kekerasan yang didasarkan pada diskriminasi warna kulit atau orientasi seksual,” katanya.

“Saya pikir ada banyak hal yang bisa kita pelajari satu sama lain. Tentu saja, model integratif budaya akan menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas lain,” ujarnya. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.