Jakarta, MINA – Ekspedisi Maritim 2022 TNI Angkatan Laut (AL) menemukan jejak perlawanan pejuangan Angkatan Laut di Kabupaten Cilacap.
Cilacap adalah kota di pantai selatan Jawa dengan pelabuhan modern yang sampai saat ini berfungsi aktif sebagai pintu keluar dan masuknya perekonomian serta merupakan pelabuhan vital.
“Saya sangat mengapresiasi dan berharap dengan adanya kegiatan Ekspedisi Maritim di Desa Dondong akan menyajikan edukasi bagi anak-anak muda yang ada di Cilacap, mereka akan tahu bahwa di sini ada Kapten Suwaji yang pada tahun 1949 berjuang melawan kolonial Belanda,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Cilacap Kolonel Laut (PM) Sugeng Subagyo melalui keterangan tertulis yang dikutip dari InfoPublik, Senin(10/10).
Menurutnya, Ekspedisi Maritim ini bertujuan untuk menggugah kembali kesadaran kolektivitas bangsa Indonesia utamanya generasi muda, bahwa bangsa ini ditakdirkan sebagai bangsa maritim.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Perubahan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim secara sistematis menjadi bangsa agraris ditanamkan pada masa penjajahan.
Tim Ekspedisi Maritim 2022 telah sampai pada daerah yang kental dengan nuansa peradaban maritim yaitu di daerah Cilacap.
Cilacap adalah kota di pantai selatan Jawa dengan pelabuhan modern yang sampai dengan saat ini berfungsi aktif sebagai pintu keluar dan masuknya perekonomian serta merupakan Pelabuhan vital di pantai selatan pulau Jawa.
Tim Ekspedisi Maritim menelisik informasi tersebut dan mencari informasi yang lebih kuat. Bukti bahwa Cilacap adalah daerah perlawanan pejuang Angkatan Laut melawan Belanda.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Tim Ekspedisi Maritim 2022 mendapat penjelasan lebih lanjut dari Kepala Desa (Kades) Dondong, Suratman yang mengungkapkan, pada tahun 1949 ada pertempuran hebat yang terjadi di Cilacap dan belum terungkap dalam sejarah perjuangan.
Pertempuran heroik dan menjadi kebanggaan, dilakukan pejuang dari angkatan laut pada tahun tersebut, bernama Kapten Suwaji yang kemudian gugur saat melawan kolonial Belanda.
Suwandi dibantu oleh empat orang pemuda Cilacap sampai titik darah penghabisan yang akhirnya ikut gugur serta dimakamkan di desa Dondong.
Lebih lanjut Suratman menyampaikan, masyarakat menyambut kedatangan tim Ekspedisi Maritim 2022 dengan penuh antusias. Warga Desa Dondong dikatakannya masih memiliki ikatan sejarah kejayaan maritim.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Hal ini terlihat dari sambutan warga dengan sukarela menghadirkan 19 mobil jeep dari komunitas dan banyaknya ratusan masyarakat di sepanjang jalan melambaikan tangan dari Masjid Maos Mawardi hingga rombongan tiba di Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan Cilacap.
Untuk mengungkap Kejayaan Maritim Nusantara tim Ekspedisi Maritim selanjutnya menuju tempat-tempat yang memberikan informasi kejayaan maritim, berikutnya tim bergeser ke Benteng Pendem, Stasiun Cilacap, dan dilanjutkan menyebrang ke Pulau Nusakambangan untuk mengeksplor benteng di Karang Bolong dan tempat tahanan pada era kolonial.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas