Kuwait, MINA – Emir baru Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah, memilih saudara laki-laki satu ayahnya, Sheikh Meshal Al Ahmed Al Sabah, 80 tahun, sebagai putra mahkota, seorang pria dengan pengalaman pemerintahan, militer, dan intelijen yang panjang.
Sheikh Meshal ditunjuk pada Rabu (7/10) sebagai pilihan emir untuk status putra mahkota, yang “diberkati oleh keluarga Al-Sabah”, menurut media pemerintah Kuwait, demikian The New Arab melaporkan.
Dua anggota senior keluarga Al-Sabah dengan cepat menjanjikan kesetiaan mereka kepada Sheikh Meshal, meskipun pengangkatannya masih perlu diratifikasi secara resmi oleh parlemen Kuwait, Al Jazeera melaporkan.
Sheikh Meshal adalah Wakil Kepala Pengawal Nasional Kuwait, setelah sebelumnya mengawasi badan intelijen negara. yang juga memiliki pengalaman di Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Ia dikenal sebagai bangsawan yang rendah hati dan dihormati. Ia juga dikenal sebagai “musuh terbesar” kronisme.
“Fokus tugasnya adalah keamanan, peradilan, dan masalah domestik lainnya,” kata ilmuwan politik Kuwait dan mantan utusan PBB Ghanim Alnajjar.
Dilaporkan bahwa Putra Mahkota berusia 80 tahun itu sebelumnya telah menolak jabatan senior.
Parlemen Kuwait dapat meratifikasi pilihan Emir Nawaf sebagai putra mahkota, Kamis (8/10).
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Almarhum penguasa Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah meninggal pada 29 September di AS.
Saudara tirinya, Sheikh Nawaf, dilantik sebagai amir baru pada 30 September, menandai babak baru bagi negara Teluk kaya minyak tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA