Erdogan: Sistem Pertahanan S-400 akan Dikerahkan Sepenuhnya pada April 2020

Ankara, MINA – Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin (15/7) sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, yang sebagian telah dikirim ke Turki dalam empat hari terakhir, akan sepenuhnya dikerahkan pada April 2020.

Pembelian sistem pertahanan udara Rusia oleh Turki telah meningkatkan ketegangan dengan sekutu NATO-nya, khususnya Amerika Serikat, yang telah memperingatkan Turki bahwa Washington akan merespons dengan sanksi.

Berbicara di Bandara Atatürk Istanbul pada ulang tahun ketiga percobaan kudeta 2016 yang gagal, Erdogan mengatakan delapan pesawat telah membawa bagian dari S-400 dan akan lebih banyak lagi yang tiba, seperti yang telah berulang kali dijanjikannya.

“Insya Allah, mereka akan dipasang di posisinya pada April 2020,” ujar Erdogan kepada orang banyak seperti diberitakan Daily Sabah.

“S-400 adalah sistem pertahanan terkuat melawan mereka yang ingin menyerang negara kita. Kita melakukan ini sebagai investasi bersama dengan Rusia, dan akan terus melakukannya,” kata Erdogan, yang menyatakan niat untuk bersama-sama menghasilkan sistem dengan Moskow.

Kesepakatan S-400 Ankara-Moskow ditandatangani pada Desember 2017, ketika para pihak menandatangani perjanjian senilai 2,5 miliar dolar AS untuk dua baterai S-400, yang merupakan sistem rudal jarak jauh antipesawat Rusia yang paling canggih yang digunakan sejak 2007.

Kontrak 2017 dengan Rusia menyusul upaya panjang untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS  tidak membuahkan hasil.

Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat AS mendesak Turki untuk membeli rudal Patriot AS, dengan alasan sistem Rusia tidak akan sesuai dengan sistem NATO dan mengekspos jet tempur F-35 AS.

Turki, bagaimanapun, menekankan S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi militer ini.

Turki telah mendesak pembentukan komisi untuk mengklarifikasi setiap masalah teknis yang muncul, tetapi AS gagal menanggapi proposal ini.

AS juga telah mengancam akan menjatuhkan sanksi atas pembelian S-400. Turki pun menyatakan akan merespons sanksi apa pun dengan sepatutnya. (T/R11/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.