Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Konferensi pers bersama di Ankara, Presiden Turkiye Recep Tayyib Erdogan, Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Kamis, 12 Desember 204. (Foto: AA)

Ankara, MINA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan memuji Presiden Somalia dan Perdana Menteri Ethiopia karena mencapai “rekonsiliasi bersejarah dengan dedikasi besar” selama perundingan damai.

Dilansir dari TRT World, perundingan itu dimediasi oleh Turkiye yang diharapkan akan mengakhiri pertikaian kedua negara Afrika tersebut atas wilayah Somaliland yang memisahkan diri.

Berbicara dalam konferensi pers bersama di Ankara pada Kamis malam (12/21), Erdogan berterima kasih kepada Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed.

Dia juga mengumumkan bahwa kedua pihak telah menyetujui deklarasi bersama untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

“Kami telah mengambil langkah pertama menuju awal baru berdasarkan perdamaian, kerja sama antara Somalia dan Ethiopia,” kata Erdogan.

Harapan mendasar Ankara adalah untuk membangun perdamaian dan stabilitas “di sudut terhormat” Afrika antara Somalia dan Ethiopia ini, tambahnya.

Turkiye meyakini, pernyataan bersama yang disepakati oleh Somalia dan Ethiopia akan membangun landasan yang kokoh bagi kerja sama dan kemakmuran berdasarkan rasa saling menghormati, katanya.

Presiden Somalia Mohamud memuji upaya Turkiye dalam menyelesaikan konflik teritorial dan politik yang berlangsung lama antara Somalia dan Ethiopia. Dia menambahkan negaranya akan selalu menjadi “sahabat sejati Ethiopia.”

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

PM Ethiopia Ahmed juga memuji upaya Turkiye dan menyebut perundingan perdamaian yang ditengahi Ankara sebagai “dialog keluarga” yang menghasilkan hasil “saling menguntungkan” bagi negaranya dan negara tetangga Somalia.

Menurut Deklarasi Ankara, kedua belah pihak memutuskan untuk memulai perundingan teknis, dengan fasilitasi Turkiye, pada akhir Februari 2025 dan menyelesaikannya dalam waktu empat bulan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Eropa