Paris, MINA – Fans Paris Saint-Germain (PSG) mengecam Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) karena menolak jeda agar pemain Muslim dapat berbuka puasa pada pertandingan saat bulan suci Ramadhan.
Federasi mengutip prinsip “netralitas sepak bola di tempat latihan” sebagai alasannya.
“Kencan, segelas air, mimpi buruk FFF,” kata spanduk Collectif Ultras Paris, kelompok penggemar PSG yang duduk di belakang gawang di Parc des Princes, mengkritik keputusan federasi, Anadolu Agency melaporkan, Selasa (4/4).
Untuk menghormati sekularisme Prancis, FFF pekan lalu dilaporkan mengirim email ke Komisi Wasit Federal (CFA) yang melarang interupsi selama pertandingan sepak bola bagi pemain Muslim untuk membiarkan mereka berbuka puasa.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
E-mail yang bocor itu juga mengatakan, siapa pun yang melanggar ketentuan akan dikenakan tindakan disipliner dan/atau pidana.
Undang-undang tahun 1905 di Prancis meresmikan pemisahan Gereja dan Negara.
Berbeda dengan Ligue 1 Prancis, Liga Premier Inggris pekan lalu mengumumkan, para pemain diperbolehkan berbuka puasa di tengah pertandingan selama bulan puasa.
Sebelumnya, salah satu pemain Nantes dikeluarkan dari skuad pertandingan karena berpuasa.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Jaouen Hadjam, bek Nantes berusia 20 tahun, dikeluarkan dari skuad pertandingan oleh pelatih kepala tim senior Antoine Kombouare karena berpuasa pada hari pertandingan dalam bulan Ramadhan.
Kombouare mengatakan, para pemain “tidak boleh berpuasa” agar fit dan menghindari cedera selama pertandingan.
“Dan mereka yang berpuasa tidak masuk grup,” katanya.
Naasnya, Nantes tanpa kehadiran Hadjam menderita kekalahan kandang 3-0 dari Reims dalam pertandingan Ligue 1 Prancis di Stade De La Beaujoire. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)