Doha, MINA – Fans sepak bola Qatar membalas protes Jerman di Piala Dunia pada hari Ahad (27/11). Mereka memegang foto mantan pemain Jerman Mesut Özil sambil menutup mulut mereka selama pertandingan Jerman melawan Spanyol.
Sekelompok penggemar memegang salinan sketsa Özil yang digambar tangan, sementara yang lain menunjukkan foto dirinya ketika beraksi untuk Jerman.
Dikutip dari Nahar Net pada Selasa (29/11), protes yang terkoordinasi tampaknya sebagai tanggapan atas gerakan pemain Jerman pada hari Rabu (23/11), ketika mereka menutup mulutnya untuk memprotes tindakan tegas FIFA yang melarang ban lengan “One Love”.
Isyarat timnas Jerman itu merupakan tanggapan terhadap kebijakan FIFA yang efektif membatalkan rencana tujuh tim Eropa untuk mengenakan ban lengan “One Love”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penggemar Qatar muncul pada hari Ahad juga untuk memprotes perlakuan Jerman terhadap Özil, mantan pemain yang keluar dari tim nasional setelah menjadi sasaran pelecehan rasis dan kambing hitam atas tersingkirnya Jerman di awal Piala Dunia 2018.
Özil, keturunan imigran Turki kelahiran Jerman, menuduh federasi sepak bola negara itu, penggemar dan media melakukan rasisme dalam perlakuan mereka terhadap orang-orang keturunan Turki.
“Saya orang Jerman saat kami menang, tapi saya seorang imigran saat kami kalah,” kata Özil saat itu.
Pelecehan dimulai sebelum Piala Dunia 2018, ketika Özil dan rekan setimnya di Jerman Ilkay Gündogan berfoto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Gündogan juga memiliki latar belakang keluarga Turki. Dia kemudian dicemooh oleh pendukung Jerman selama pertandingan pemanasan Piala Dunia.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pelecehan terhadap Özil, khususnya, meningkat setelah turnamen, dibantu oleh pernyataan pedas dari manajer tim Jerman Oliver Bierhoff dan presiden federasi saat itu, Reinhard Grindel.
Namun, Grindel kemudian mengatakan, dia seharusnya memberi Özil lebih banyak dukungan.
Setelah bermain imbang melawan Spanyol pada Ahad di Stadion Al Bayt, Gündogan mengatakan, dia hanya ingin fokus pada sepak bola mulai sekarang.
“Sejujurnya, sudut pandang saya adalah: sekarang politik sudah selesai,” kata Gündogan. “Negara Qatar sangat bangga menjadi tuan rumah Piala Dunia, juga negara Muslim pertama, dan saya berasal dari keluarga Muslim. Jadi komunitas Muslim bangga. Jadi saya pikir sekarang hanya tentang sepak bola.” (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar