Pontianak, MINA – Festival Media Aliansi Jurnalis Independen (Fesmed AJI) ke-7 yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat, resmi dibuka pada Jumat (21/9) pagi. Fesmed 2018 ini, mengangkat tema “Keberagaman.”
Ketua AJI Indonesia Abdul Manan mengatakan, keberagaman selalu menjadi perbincangan setiap hari, bahkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari negara Republik Indonesia.
Tema keberagaman diangkat dalam Fesmed 2018 yang diselenggarakan di Kota Pontianak ini lantaran para pendiri republik menetapkan pancasila sebagai dasar negara. Perancang Lambang Negara Indonesia adalah Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak ke-6 .
“Hal ini tak lepas dari kesadaran bangsa akan kemajemukan masyarakat. Semangat keberagaman, menjadikan bangsa Indonesia tegak berdiri di atas sejumlah perbedaan,” kata Manan saat pembukaan Festival Media AJI 2018.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Manan melanjutkan keberagaman selama ini berusaha terus dipertahankan agar menjadi sumber kekuatan. Akan tetapi ia tak dapat pungkiri, ancaman terhadap keberagaman setiap saat ada di depan mata. Ancaman tersebut adalah menguatnya intoleransi yang dikendarai oleh kepentingan politik sesaat para politisi.
“Itu alasan AJI mengusung tema tersebut dalam Fesmed 2018 di Pontianak. kita harus saling mengingatkan tentang tak patutnya menyebarluaskan fanatisme dan sikap intoleransi. Dua sikap ini menjadi biang dari penyakit alergi dari keberagaman,” tegasnya.
Selain itu, Abdul Manan juga menjelaskan kegiatan Fesmed ini bagian dari upaya untuk mendekatkan pers dan media kepada publik dengan kegiatan yang bisa dinikmati keduanya.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan jurnalis dan warga, melalui rangkaian kegiatan, seperti workshop dan talkshow. Tak hanya itu ada juga hiburan selama berjalannya Fesmed 2018.
Sementara itu, Ketua AJI Pontianak, Dian Lestari mengatakan even kegiatan festival media terselenggara berkat kerja sama seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan mulai dari persiapan hingga pada hari pelaksanaan Festival Media 2018.
“Fesmed ini bagian dari upaya bagi para jurnalis untuk berinteraksi dengan masyarakat,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Dian mengatakan pada gelaran fesmed 2018 terdapat sejumlah workhshop yang berisi materi bagaimana cara kerja jurnalis secara profesional dan isu-isu lainnya termasuk persoalan keberagaman, politik dan lingkungan.
Festival Media 2018 resmi dibuka pada pukul 09.00 WIB pagi tadi, sejumlah perwakilan AJI se-Indonesia hadir dalam festival tersebut. Festival media dipusatkan di rumah adat dayak atau Rumah Radakng, kota Pontianak, Kalimantan Barat. (L/AP/R01)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mi’raj News Agency (MINA)