Nautical Aliya menuju Malaysia, 20 Jumadil Awal 1438 H/ 17 Februari 2017 (MINA) – Panitia Food Flotilla for Myanmar (FFfM) mengadakan diskusi relawan dengan tajuk “what next” di atas kapal ini yang sedang berlayar kembali menuju Malaysia, Jumat (17/2) malam.
Panitia menggelar Flotilla Talk ini guna mengakomodir usulan-usulan relawan apa yang akan dilakukan setelah misi Flotilla ini guna membantu Muslim Rohingya.
Wakil Kepala Misi FFfM, Mohd. Azmi Abdul Hamid dalam pengantarnya menyatakan keinginannya agar relawan memberikan usulan langkah-langkah apa yang akan dilakukan setelah FFfM ini.
Azmi juga mengatakan ada tiga hal penting yang didapatkan seluruh relawan dalam misi yang melibatkan 185 orang dari 11 negara, mewakili 31 NGO ini.
“Saya ingin menyatakan, Flotilla ini berkait dengan kemanusiaan, persaudaraan, dan persatuan,” ujarnya sebagaimana dilaporkan wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Nurhadis yang juga ikut dalam pelayaran tersebut.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Banyak usulan-usulan relawan yang dicatat oleh panitia untuk dirumuskan menjadi semacam memorandum langkah relawan flotilla ke depan.
Sebelum dilayangkan usulan-usulan, relawan yang diminta berkumpul di deck bawah luar ini terlebih dahulu disajikan film dokumenter terkait Muslim Rohingya dan misi Food Flotilla.
Banyak usulan yang dilontarkan relawan, diantaranya mengadakan misi Flotilla dua, mendesak PBB bertindak tegas, bersatunya lebih banyak lagi NGO dalam mis semacam ini, sampai juga ada yang mengusulkan untuk menyeret pihak berwenang Myanmar ke jalur hukum atas kejahatan yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya.
Kapal Nautical Aliya yang digunakam dalam misi ini diperkirakan akan sampai di Malaysia pada Selasa, (21/2).
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Azmi pada kesempatan lain dihadapan wartawan MINA mengatakan, akan terus berjuang melalui organisasi yang dipimpinnya, Majelis Perundingan dan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) untuk mengembalikan hak-hak kewarganegaraan etnis Rohingya yang diambil oleh pemerintah Junta Militer Myanmar.(L/B01/P1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain