London, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Sebuah video muncul secara daring pada Jumat (16/12) yang menunjukkan seorang wanita muda Suriah berteriak di gerbang kantor Perdana Menteri Inggris, menunjukkan kemarahan dan frustrasinya atas kelambanan pemerintah di Suriah dalam mengevakuasi warga Aleppo.
Gadis yang bernama Sawsan Abou Zain berasal dari Suweida di Suriah itu, hampir ditangkap setelah ia berteriak kepada polisi agar membiarkannya masuk ke Downing Street, jalan depan kantor Perdana Menteri Theresa May.
“Kami telah melakukan protes terus-menerus sejak hari Senin (12/12), tetapi pemerintah bertindak seolah-olah kami tidak ada,” katanya kepada The New Arab yang dikutip MINA. “Saya mendesak penjaga untuk membiarkan saya berbicara kepada siapa pun di dalam, karena kami tidak bisa menunggu untuk birokrasi mereka.”
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Video itu telah dibagi ratusan kali di media sosial dan dilihat oleh ribuan netizen.
Abou Zain mengatakan bahwa dia tidak bisa tidur semalaman dan benar-benar merasa frustrasi dengan situasi di Aleppo.
“Saya menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Bayangan Emily Thornberry, anggota parlemen, tapi saya tidak menerima tanggapan,” katanya.
Polisi dilaporkan sempat mengamankan Abou Zain dan menginterogasinya, sebelum mengancam akan menangkapnya jika dia tidak pergi.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Sementara di hari yang sama di Aleppo, Suriah, setelah mengevakuasi sedikitnya 8.000 warga sipil dan militan oposisi yang menyerah dari Aleppo Timur, proses evakuasi lanjutan ditangguhkan karena adanya penembakan terhadap konvoi.
Pihak pemerintah Suriah dan oposisi saling tuding tentang siapa yang memulai serangan di masa gencatan senjata itu.
Masih ada puluhan ribu warga sipil yang masih terjebak di Aleppo Timur, khususnya di daerah yang masih dikuasai oposisi. (T/P001/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza