London, MINA – Ratusan aktivis berdemonstrasi di depan kantor pusat pemerintahan Inggris di Downing Street, ibukota Inggris, London memprotes kunjungan Perdana Menteri pendudukan Zionis, Benyamin Netanyahu, dan pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak.
Dikutip dari Palinfo, Ahad, (26/3) demonstrasi itu datang atas gagasan Forum Palestina di Inggris, Masyarakat untuk Solidaritas Palestina di Inggris, Koalisi Hentikan Perang, Organisasi Sahabat Al-Aqsa, selain Liga Islam di Inggris.
Para demonstran mengungkapkan kemarahan mereka saat menerima Netanyahu, yang mereka gambarkan sebagai penjahat yang bertanggung jawab atas kematian ratusan warga Palestina dan penderitaan ribuan orang.
Sekelompok aktivis Yahudi di Inggris berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut, dan menyatakan penolakan mereka atas kunjungan Netanyahu.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Para demonstran menyerukan diakhirinya sistem impunitas (kebal hukum) yang diberikan kepada pendudukan dan para pejabatnya. Pendemo juga menuntut agar entitas Zionis dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya terhadap kemanusiaan dan pendudukan ilegalnya atas Palestina.
Para demonstran mengirim pesan kepada pemerintah Inggris bahwa pejabat Zionis tidak diterima di Inggris.
Inggris juga diharapkan mengambil posisi yang tegas terhadap entitas Zionis, karena pelanggarannya membunuh dan meneror warga Palestina setiap hari.
Kepala Forum Palestina di Inggris, Zaher Birawi, mengatakan,“Mengingat perkembangan ini, Inggris, seharusnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas kejahatan perang yang dia lakukan terhadap rakyat Palestina.”
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Berawi percaya, semua orang yang sadar harus menolak kunjungan ini dan menyerukan pencopotan PM Netanyahu.
“Sayangnya, Inggris justru memilih menghadiahi Israel dengan peta jalan baru 2030 yang secara resmi memperkuat hubungan antara Inggris dan negara apartheid tersebut,” kata Birawi.
Birawi menunjukkan perjanjian ini tidak hanya memperkuat undang-undang terhadap gerakan BDS dan mengkonsolidasikan definisi Koalisi Peringatan Holocaust Internasional anti-Semitisme. Akan tetapi juga mewajibkan Inggris untuk menantang semua upaya (melalui badan internasional) yang mencari keadilan terhadap entitas pendudukan atas kejahatannya terhadap kemanusiaan.
Seorang wakil dari kelompok Yahudi untuk Keadilan memberikan pidato dalam demonstrasi, menyamakan pemerintah pendudukan dengan kamp konsentrasi Yahudi selama Perang Dunia II.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
“Tidak ada yang berubah, pembantaian Hawwara dikaitkan dengan 19 pembantaian pada tahun 1948, Sabra dan Shatila, pembantaian Jenin, pengeboman Gaza, pembunuhan berbaris kembali di Yerusalem, anak-anak tahanan Palestina, banyak di sel isolasi,” ujarnya.
Sejak awal tahun 2023, 90 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak dan seorang wanita, telah terbunuh di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Tahun ini adalah salah satu tahun paling berdarah bagi warga Palestina dalam beberapa dekade. (T/B03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia