palestine day imemc" width="273" height="336" />Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Tanggal 14 Februari banyak kalangan generasi muda berhura-hura merayakan Hari Valentine (Valentine’s Day). Kaum muda laki-laki dan perempuan saling bertukar cokelat, permen, boneka, kartu, lalu bergandeng tangan atas nama kasih, dan terjadilah pergaulan bebas tanpa batas.
Valentine’s Day pun menyebar ke berbagai negara, termasuk negeri-negeri berpenduduk mayoritas Muslim, di kawasan Timur Tengah, Asia, termasuk di Palestina.
Seiring waktu dan kesadaran generasi muda, menyaingi Valentine’s Day, marak di jejaring sosial mengantinya dengan Palestine’s Day. Hanya dengan sedikit mengubah huruf Valentine dengan Palestine.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Generasi muda di Palestina pun menyukai hal itu. Mereka dan komunitas solidaritas pun telah memilih untuk merayakan Palestine’s Day (Selamat Hari Palestina) pada tanggal 14 Februari ini.
“Ini bukan karena orang telah memutuskan untuk mengorbankan cinta, permen, boneka, dan kartu. Tapi hari merayakan Palestina adalah sebuah cara bagi orang untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan orang-orang Palestina yang hidup di bawah penjajahan paling brutal di dunia, sebuah komen dalam webs Mondoweiss menyebutkan.
Cinta Menembus Dinding
Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS), terus membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat, dengan membelah-belah desa-desa Palestina dengan tembok dinding tinggi menjulang. Ditambah lagi dengan pengepungan sekitar delapan tahun Jalur Gaza, yang menjadikannya penjara terbuka terbesar di dunia.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Anak-anak muda di sana, yang suka dengan dunia maya, sedikit terhibur dengan Hari Palestina (Palestine Day) pada 14 Februari tahun ini. Itu adalah salah satu cara paling sederhana untuk merayakan rakyat Palestina dengan berdiri sama dengan mereka, pada hari kasih sayang palestina.
Dr. Maya Angelou, seorang penulis puisi dan scenario Afrik-Amerika (meninggal 2014), pernah menulis kata-kata indah tentang kasih Palestina. Untaiannya, “Cinta selalu ada hambatan. Menghadapi rintangan, melompat pagar, menembus dinding untuk tiba di tempat tujuan yang penuh harapan. Dengan tembok pemisah yang sangat besar dibangun oleh Israel di tanah Palestina dan pagar kawat berduri yang menghalangi warga Palestina dari persimpangan itu, dinding meresap, tampaknya hampir mustahil untuk menemukan harapan di tengah-tengah semua ini”.
Angelou melanjutkan, “Namun, cinta tidak mengenal hambatan. Meskipun banyak hambatan, pos pemeriksaan, blok beton dan kawat berduri. Hambatan itu tidak berlaku bagi cinta dan kemanusiaan”.
Kata-kata puitisnya ia tulis terinspirasi dari pertemuannya dengan seorang pria muda Palestina, bernama Ziad yang tinggal di Bethlehem di sisi dinding pembatas Israel. Sementara kekasih Ziad yang ia idamkan untuk dinikahinya, tinggal di sisi berlawanan dari dinding. Dua kekasih muda telah menemukan cara untuk berkomunikasi melalui surat-menyurat melalui lubang dinding tebal, yang ia lubangi.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
“Orang-orang-orang Palestina memang cukup khawatir mengambil risiko penangkapan, dan mungkin lebih buruk lagi, hanya untuk menerobos dinding. Namun demi cinta itu bukan hambatan,” urainya.
Semua Hari Palestina
Ya, Palestine’s Day (Hari Palestina), 14 Februari, kini menjadi hari internasional dan telah menjadi populer di berbagai jejaring sosial. Pertukaran kartu ‘cinta asmara’ pun berganti menjadi ‘cinta kemanusiaan, cinta perdamaian dan cinta karena Allah’. Walaupun hanya melalui kartu di dunia maya.
Di Twitter pun Hari Valentine ini dikampanyekan dalam hashtag #HappyPalestineDay atau #PalestineDay.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Gerakan itu adalah sebuah cara alami untuk mengingatkan semua pecinta kemanusiaan dan yang memiliki jiwa, bahwa rakyat Palestina ada dan layak untuk dihormati.
Jadi, lupakan merayakan hari kekasih kita, abaikan mengirim balon, permen dan boneka. Mari kita luangkan waktu untuk menggantinya dengan merayakan Hari Palestina.
Teringat pada Ziad dan calon isterinya yang terpisah dinding beton mengerikan. Teringat pada desa-desa yang telah dibelah-belah oleh dinding illegal. Kita yang jauh secara fisik, mencoba membuka dinding pembatas itu dengan mengirim ucapan selamat Hari Palestina atau Palestine’s Day dan membuang jauh-jauh Valentine’s Day. Bukan hanya pada tanggal 14 Februari, tetapi semua hari-hari adalah Hari Palestina, sampai Palestina merdeka!. (P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung