Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, pihaknya saat ini mengalami kekurangan alat untuk mendiagnosis virus corona atau COVID-19.
“Laboratorium Pusat di Gaza telah menghentikan pengujian setelah kehabisan kit pendeteksi virus corona,” kata Juru Bicara Kemenkes Palestina, Ashraf al-Qidra seperti dikutip dari Yenisafak, Kamis (9/4).
Qidra mengatakan, puluhan sampel sedang menunggu untuk diuji. Selain itu, 44 persen obat-obatan, 31 persen perlengkapan medis ,dan 65 persen persediaan laboratorium juga telah habis.
Otoritas di Gaza hingga kini memberlakukan 21 hari karantina bagi warga Palestina dari luar negeri yang ingin masuk ke Gaza. Mereka ditempatkan di hotel, sekolahan, dan pusat kesehatan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Gaza terus berjuang melawan pandemi virus corona meskipun berada dalam blokade Israel yang hingga kini sudah berjalan selama 13 tahun.
Blokade Israel telah menyulitkan masuknya para relawan dan bantuan ke Gaza sehingga menyebabkan 2 juta penduduk mengalami mengalami keterpurukan ekonomi dan kekurangan medis.
Sejauh ini Kemenkes Palestina telah mengkonfirmasi 263 kasus COVID-19, 13 diantaranya di Gaza.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengkonfirmasi total 500 warga Palestina terinfeksi virus corona yang tersebar di beberapa negara dan 23 meninggal dunia. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj News Agency (MINA)