Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Senin (30/6) untuk mengakhiri program sanksi AS terhadap Suriah, menurut Gedung Putih.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung Suriah yang stabil, bersatu, dan damai dengan dirinya sendiri dan negara-negara tetangganya,” kata Trump dalam surat perintah yang diunggah di X. Anadolu melaporkan.
“Suriah yang bersatu yang tidak menawarkan tempat berlindung yang aman bagi organisasi teroris dan memastikan keamanan minoritas agama dan etnisnya akan mendukung keamanan dan kemakmuran regional,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mendukung “jalan menuju stabilitas dan perdamaian” Suriah.
Baca Juga: Pemerintah Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Suwayda, Serukan Kepatuhan Semua Pihak
“Perintah tersebut akan menghapus sanksi terhadap Suriah sambil mempertahankan sanksi terhadap mantan Presiden Assad, rekan-rekannya, pelanggar hak asasi manusia, pengedar narkoba, orang-orang yang terkait dengan aktivitas senjata kimia, ISIS dan afiliasinya, dan proksi Iran,” katanya.
“Ini lagi-lagi tindakan yang dijanjikan presiden dan mengejutkan dunia di Arab Saudi, karena dia berkomitmen untuk mendukung Suriah yang stabil, bersatu, dan damai dengan dirinya sendiri dan negara-negara tetangganya,” tambahnya.
Bulan lalu, Trump mengumumkan di sebuah forum investasi di Riyadh bahwa dia akan mencabut sanksi yang “brutal dan melumpuhkan” terhadap Suriah.
Sehari kemudian, dia mengadakan pertemuan penting dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa di Arab Saudi, pertemuan pertama antara AS dan para pemimpin Suriah dalam 25 tahun.
Baca Juga: Utusan Khusus AS: Gencatan Senjata Tercapai antara al-Sharaa dan Netanyahu
Bashar al-Assad, yang memerintah Suriah selama hampir seperempat abad, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, menandai berakhirnya kekuasaan Partai Baath selama puluhan tahun, yang dimulai pada tahun 1963.
Al-Sharaa, yang memimpin pasukan anti-rezim yang menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada akhir Januari. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Separuh Anak-Anak Afghanistan Alami Kemiskinan Pangan Parah