Gelandang Football AS Kulit Hitam Diancam Dibunuh

San Francisco, 20 Dzulhijjah 1437/22 September 2016 (MINA) – Gelandang tim football Amerika San Francisco 49ers pada Selasa (20/9) mengungkapkan bahwa ia mendapat ancaman pembunuhan.

Ancaman itu sebagai respon atas penolakannya untuk berdiri saat lagu kebangsaan Amerika Serikat (AS) dinyanyikan menjelang pertandingan timnya. Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kaepernick telah melakukan boikot diam terhadap lagu The Star-Spangled Banner dengan cara duduk ketika semua orang berdiri sebagai prokoler penghormatan terhadap lagu kebangsaan.

Bintang football berusia 28 tahun itu mengatakan, dia memprotes ketimpangan ras dan ketidakadilan di Amerika Serikat, termasuk tindakan penegakan hukum terhadap minoritas (warga ).

Kaepernick mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah menerima ancaman pembunuhan, termasuk melalui media sosial sejak ia mulai melakukan protesnya.

“Jika sesuatu seperti itu terjadi, Anda sudah membuktikan poin saya,” kata Kaepernick ketika ditanya tentang kemungkinan ancaman itu terjadi.

Kaepernick mengatakan bahwa ia telah mengantisipasi adanya serangan balik kepadanya sebelum ia memulai protesnya.

Kaepernick mengatakan, pembunuhan terhadap Terence Crutcher (40) oleh polisi di Tulsa negara bagian Oklahoma adalah peristiwa yang memicunya melakukan protes.

“(Peristiwa) ini akan sangat menceritakan tentang apa yang terjadi kepada petugas yang membunuhnya. Mereka menembak dan membunuh seorang pria dan berjalan di sekitarnya seperti itu bukan manusia,” tambahnya.

Sementara itu di malam acara talk show Conan O’Brien, mantan pemain tim Seahawks Seattle, Marshawn Lynch, menunjukkan dukungannya terhadap protes Kaepernick.

“Dengan apa yang terjadi, saya lebih suka melihat dia duduk berlutut daripada berdiri,” kata Lynch dalam penampilannya di acara itu.

Kaepernick juga mendapat dukungan dari legenda 49ers, Jerry Rice, yang awalnya mengkritik cara protes gelandang itu. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.