Tibet, MINA – Sebuah gempa berkekuatan M 7,1 mengguncang wilayah Tibet, sekitar 80 km di utara Gunung Everest, Selasa (7/1) pukul 09.00 waktu setempat, menyebabkan sedikitnya 126 orang dilaporkan meninggal dan 188 luka-luka.
Xinhua melaporkan, selain korban meninggal, lebih dari 1.000 rumah mengalami kerusakan, dengan banyak bangunan runtuh di sekitar pusat gempa.
Gempa menyebabkan gangguan pasokan listrik dan air di beberapa daerah, memperparah kondisi di tengah suhu dingin yang ekstrem.
Di wilayah Shigatse, sekitar 3.609 rumah hancur, menyebabkan lebih dari 46.500 penduduk mengungsi.
Baca Juga: PM Kanada Umumkan Tarif 25 Persen pada Produk AS
Guncangan gempa juga dirasakan di negara-negara tetangga seperti Nepal, Bhutan, dan India.
Lebih dari 14.000 personel penyelamat dikerahkan untuk mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Pemerintah China mengirimkan tenda, selimut, dan perlengkapan musim dingin untuk membantu korban yang terdampak.
Suhu di daerah terdampak mencapai minus 8 derajat Celsius pada siang hari dan diperkirakan turun hingga minus 18 derajat Celsius pada malam hari.
Baca Juga: Trump Gertak Mesir dan Yordania, Ancam Tahan Bantuan Jika Tolak Relokasi Warga Gaza
Wilayah Tibet dikenal sebagai zona rawan gempa karena berada di perbatasan lempeng tektonik India dan Eurasia. Gempa ini merupakan yang terkuat di wilayah tersebut dalam lima tahun terakhir.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Transparency Internasional Ungkap Dampak Korupsi bagi Perubahan Iklim