Kairo, 17 Rajab 1438/14 April 2016 (MINA) – Gereja Koptik Mesir mengumumkan, akan mempersingkat kegiatan perayaan Paskah menjadi lebih sederhana setelah serangan bom kembar yang menewaskan 45 jemaat akhir pekan lalu.
“Mengingat keadaan saat ini dan solidaritas kami kepada keluarga korban yang meninggal, kami akan menyingkat perayaan Paskah,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (12/4), demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Acara tradisional berupa pembagian permen kepada anak-anak oleh Paus Tawadros II sebelum dimulainya massa Paskah pada hari Ahad juga akan dibatalkan.
“Tidak akan ada dekorasi di gereja-gereja dan ruangan yang biasanya disediakan untuk penerimaan jemaat yang ingin bertukar salam, di musim ini tetap ditutup,” kata seorang pejabat di patriarkat Koptik.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kelompok militan Islamic State (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman gereja di kota Tanta dan Alexandria. Mereka mengancam untuk melancarkan serangan lebih lanjut terhadap minoritas Kristen Mesir.
Pemerintah Mesir telah menetapkan darurat nasional selama tiga bulan yang secara bulat disetujui oleh parlemen pada Selasa (11/4).
Bom pertama pada hari Ahad di gereja Mar Girgis di Tanta, utara Kairo, telah menewaskan 28 orang.
Bom kedua melanda di luar gereja Saint Mark di Alexandria, menewaskan 17 orang, setelah seorang pengebom bunuh diri dicegah memasuki gedung.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Kekerasan ini muncul menjelang kunjungan pertama Paus Francis ke Mesir. Seorang pejabat Vatikan mengatakan, Paus tetap akan pergi sebagaimana yang direncanakan pada tanggal 28-29 April meskipun telah terjadi serangan. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan