Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GEREJA PRESBYTERIAN AS USULKAN HAPUS “ISRAEL” DARI DOA MEREKA

Rudi Hendrik - Senin, 29 Desember 2014 - 20:24 WIB

Senin, 29 Desember 2014 - 20:24 WIB

1202 Views

JAMAAH GEREJA PRESBYTERIAN
Jamaah gereja Presbyterian Amerika Serikat. (Photo: Presbyterian Church USA/ Facebook)

GEREJA-PRESBYTERIAN-300x150.jpg" alt="Jamaah gereja Presbyterian Amerika Serikat. (Photo: Presbyterian Church USA/ Facebook) " width="300" height="150" /> Jamaah gereja Presbyterian Amerika Serikat. (Photo: Presbyterian Church USA/ Facebook)

Washington, 7 Rabi’ul Awwal 1436/29 Desember 2014 (MINA) – Gereja Presbyterian AS (PCUSA) menyatakan melarang menyebut kata “Israel” dari doa jemaah mereka disamping aktif mendukung kampanye gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS).

Dalam sebuah laporan koran Israel di AS, usulan itu akhirnya ditolak oleh Majelis Umum Gereja Presbyterian  dan menganjurkan “membedakan antara istilah Alkitab yang merujuk pada Israel dengan negara politik modern Israel”, Breaking Israel News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin.

Usulan untuk sepenuhnya menghapus kata “Israel” dari doa itu disebabkan oleh ada bagian dari himne gereja yang berjudul ‘God’s covenant with Israel ‘ (Perjanjian Allah dengan Israel).

Menurut para aktifis gereja, mereka begitu terganggu oleh judul lagu itu, dan mereka mengatakan hal itu mengundang penafsiran yang beragam.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

“Apakah ini ‘Israel Alkitab’? Apakah itu ‘Negara Israel modern’? ” tanya seorang aktifis, mengutip sejarah gereja Presbyterian Amerika-Palestina yang merupakan kelompokyang berkuasa di kalangan gereja yang menyimpulkan kata itu “ menyesatkan dan menyakitkan”.

Sementara usulan itu ditolak, Komite Penasihat PCUSA menganggap masalah tersebut serius. Komite menginstruksikan gereja dan lembaga “membuat pesan pendek atau stiker untuk publikasi” yang menyatakan: “tanah Israel’ dalam Alkitab tidak sama dengan negara Israel yang didirikan pada tahun 1948, yang merupakan negara bangsa kontemporer”.

PCUSA berada di bawah pengawasan intens tahun lalu atas keputusannya untuk lepas dari perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan bisnis dengan Israel, menarik sekitar $ 21 juta investasinya.

Awal bulan ini, terungkap, PCUSA telah lama mengadakan pertemuan dengan Hizbullah Lebanon.

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

PCUSA yang memegang hak bebas pajak dari IRS, sebagai organisasi keagamaan, dianggap melanggar hukum dengan bertemu anggota kelompok teroris yang ditetapkan AS.

Shurat Hadin mengajukan bukti laporan setebal 38 halaman, lengkap dengan video dan bukti dokumenter PCUSA terlibat dalam tindakan politik anti-Zionis dan anti-Semit. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda