Gowes Al-Fatah to Aqsa Digagas Jama’ah Muslimin (Hizbullah)

Gowes Al-Fatah to Aqsa bersepeda dari Ponpes Al-Fatah Cileungsi menuju Masjid Az-Zikra Sentul, akan dilaksanakan pada Ahad 25 Agustus 2019 sebagai salah satu bagian dari sosialisasi perjuangan pembebasan masjid Al-Aqsa dan Palestina.

Tim Gowes ini digagas dan diresmikan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur pada 2 Maret 2018 lalu.

Tak lama sesudah itu Gowes to Aqsa pertama kali diadakan pada 23 sampai 26 April 2019 atau 1440H. Start dari Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor menuju Masjid An-Nubuwwah Kompleks Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Lampung Selatan, di mana Tablig Akbar diselenggarakan. Gowes di jalan darat sejauh 100 km, diselingi naik kapal laut dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke Pelabuhan Panjang, Lampung.

Gowes Al-Fatah to Al-Aqsa akan digelar lagi pada Ahad 25 Agustus 2019 mendatang.

Untuk itu, wartawan MINA, Kurnia Hudzaifah, mengadakan wawancara khusus dengan Agus Sudarmaji, Ketua Umum Al-Aqsa Working Group (AWG) dan salah seorang pimpinan Jama’ah Muslimin, wadah pemersatu ummat. Wawancara dilangsungkan di Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Bogor, pada Sabtu (17/8).

MINA : Ustadz, bagaimana historia Gowes Al-Fatah to Aqsa digagas?

Agus Sudarmaji, Gowes Al-Fatah to Aqsa adalah bentuk cara mengekspresikan kepedulian sejumlah warga masyarakat yang merasa prihatian terhadap kondisi Masjid Aqsa. Di mana semakin hari jumlah pemukim Yahudi makin banyak, hingga mereka sangat beraninya menerobos masuk ke dalam masjid Aqsa. Bahkan jumlah mereka diperkirakan sudah mencapai 25.000 orang. Ini jumlah cukup besar dan sangat mengganggu umat Islam Palestina yang beribadah di sana.

Padahal sejak masa Umar Bin Khattab diharamkan orang-orang Yahudi memasuki Masjid Aqsa. Namun apa yang terjadi sekarang? Justru kaum Yahudi mengacak dan menerobos dilindungi militer Israel masuk mengotori kesucian Masjid Aqsa. Dengan ini berati mereka juga mereka tidak menghormati hukum internasional. Keadaan seperti ini menimbulkan ide sekelompok umat Islam untuk melakukan Gowes Aqsa bersepeda ini. Bentuk kepedulian umat Islam terhadap kondisi Masjid Aqsa.

MINA: Bagaimana pendapat Ustadz tentang Gowes Aqsa di Manchester, Inggris ?

Agus Sudarmaji: Tahun lalu saya ke London, tetapi saya tidak tahu secara khusus ada kelompok yang peduli terhadap Palestina di Manchester, namun mereka suka bersepeda. Inisiatif-inisiatif yang dilakukan warga berbagai negara untuk menyuarakan kepedulian dan penolakan terhadap tindakan kaum Yahudi yang menerobos masuk Masjid Aqsa, merupakan ungkapan kemanusiaan yang tulus.

Saya sangat mendukung kegiatan masyarakat di Manchester Gowes Aqsa ini untuk memperjuangkan kemerdekan rakyat Palestina.

Saya pikir semua orang harus menyuarakan kepedulian terhadap kondisi Masjid Aqsa. Harapan kita, kegiatan seperti ini  akan bisa menekan Israel bahwa dunia tidak tidur dan tidak lalai, umat Islam dunia siap untuk membela Aqsa.

MINA: Gowes sampai ke Palestina ?

Agus Sudarmaji: Untuk Indonesia sendiri, harapan kita Gowes Aqsa yang kita lakukan di Indonesia bisa menular ke berbagai kota, karena saya yakin banyak komunitas Gowes di Indonesia. Jika makin banyak komunitas Gowes ikut serta mensosialisasikan perjuangan rakyat Palestina maka akan makin bisa dilaksanakan Gowes Aqsa dari Indonesia ke Palestina. (A/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)