London, MINA – Sebuah grup teater di London, sedang menyiapkan film dokumenter ‘My Name is Rachel Corrie’.
Film ini mengisahkan pembunuhan pasukan Israel pada tahun 2013 dengan menggunakan bulldozer terhadap Rachel, wanita aktivis kemanusiaan untuk Palestina berkebangsaan Amerika Serikat.
Produksi akan mulai dilakukan akhir September, dan menyatakan kasus itu adalah “warisan kami”, Global Research melaporkan, Sabtu (12/6/2017).
“Pembunuhan yang disengaja saat itu terhadap aktivis hak asasi manusia wanita muda AS oleh pasukan Israel ini, merupakan pelanggaran, dan itu menghancurkan klaim Israel sebagai “satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah”. Malah menyebabkan peningkatan perasaan anti-Zionis di seluruh Eropa, kata pernyataan itu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Namun, pemerintah Israel menolak untuk memperhatikan pelanggaran hukum tersebut.
“Pemerintah Israel jelas tidak memiliki kesesuaian dalam menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya, dan Rachel Corrie secara tragis hanyalah salah satu korban sipilnya”, lanjutnya.
Grup teater juga mempertanyakan, “mengapa Ppemerintah Inggris bersekutu dengan rezim Israel yang sangat tidak peduli terhadap standar moralitas, kemanusiaan dan proses hukum Inggris dan Eropa?”.
Rachel Corrie (lahir 1979, meninggal 16 Maret 2003), adalah wanita pegiat perdamaian asal AS, International Solidarity Movement (ISM).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Ia tewas dilindas bulduzer militer Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza, pada masa puncak perlawanan Intifadah kedua.
Ia datang ke Jalur Gaza sebagai bagian dari tugas kuliahnya untuk menghubungkan kota tempat tinggalnya dengan Rafah dalam sebuah proyek Kota Kembar. Ia bersama rekan-rekannya sesama aktivis kemanusiaan tewas dalam upaya menghadang penghancuran rumah warga Palestina oleh tentara Israel. (T/RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant