Washington, 23 Muharram 1436/16 November 2014 (MINA) – Guru besar gereja Katedral Nasional Washington, Gina Gilland Campbell, menyambut baik komunitas Muslim yang melaksanakan shalat Jumat untuk pertama kalinya di gerejanya.
Campbell mengatakan, Jumat (14/11), pihaknya sangat senang menjadi tuan rumah bagi shalat Jumat, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dia mengatakan, sebelumnya mereka pernah menyelenggarakan beberapa acara bersama-sama dengan umat Islam, Kristen, Budha, Yahudi dan kelompok agama lainnya.
Acara ini diselenggarakan oleh Duta Besar Afrika Selatan di Washington, Ebrahim Rasool dan beberapa komunitas Islam di Amerika Serikat, termasuk Masyarakat Muslim Area All Dulles dan Masyarakat Islam Amerika Utara.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mereka juga mengundang pemimpin Muslim Amerika untuk mengimami shalat Jumat.
“Tidak diragukan lagi, acara ini membangun jembatan antar komunitas agama. Kami pernah mengadakan beberapa acara bersama anggota agama lain dan berbagai peristiwa memberi kami kesempatan untuk bersama, berdampingan dan memperkuat masyarakat secara keseluruhan,” kata ketua organizer Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR,) Roula Allouch.
Adzan shalat dikumandangkan oleh imam Mohammad Majid dari Masyarakat Muslim Area All Dulles. Adapun khutbah sebelum shalat disampaikan oleh Duta Besar Afrika Selatan.
Anggota Dewan Masyarakat Muslim Area All Dulles, Rizwan Jaka mengatakan, mereka meminta perlindungan kebebasan beragama melalui acara tersebut, dan bahwa semua agama, yakni Islam, Kristen, Yahudi harus dihormati.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Pada tahun 2008 kami mengadakan makan malam berbuka puasa di bulan Ramadhan, tetapi hari ini, pertama kalinya kami mengadakan shalat Jumat di sini,” katanya.
Tokoh masyarakat Muslim New Jersey, Muhammad Shebli mengatakan, acara tersebut menyerukan perdamaian.
Katedral nasional sering menjadi tuan rumah bagi event nasional, seperti acara kebhaktian untuk presiden/mantan presiden yang akan dimakamkan, dan berbagai layanan antar agama.
Pada awal khutbah, ada seorang wanita memprotes pelaksanaan shalat tersebut dan otorisasi Katedral Nasional karena memungkinkan umat Islam berada dalam lembaga suci nasional itu. (T/P001/P2)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel