Guru MA Sulsel Berpeluang Ikuti Program BRIDGE di Australia

Makassar, 15 Jumadil Awwal 1438/13 Februari 2017 (MINA) –  Indonesia dan Australia telah lama memiliki hubungan yang erat di bidang pendidikan, salah satu bentuk kerja samanya melalui program pendidikan Australia-Indonesia BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement).

Pada program tahun 2017 ini dua (MA) di Sulawesi Selatan (Sulsel) diberi peluang untuk ikut serta dalam program BRIDGE 2017, demikian keterangan pers Kementerian Agama yang dikutip MINA, Senin.

Dua MA ini lolos dari beberapa tahap seleksi  dan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak BRIDGE, diantaranya berdasarkan tingkat kepemimpinan, manajemen sekolah, komitmen untuk membangun kemitraan dengan sekolah-sekolah Australia, kinerja akademis siswa, kemampuan berbahasa Inggris, sarana computer dan teknologi termasuk akses internet yang baik dan akses jalan aspal yang memadai untuk mencapai sekolah.

Program yang didanai oleh Pemerintah Australia ini bertujuan untuk menghubungkan sekolah-sekolah Indonesia dan Australia dalam meningkatkan kemampuan profesional guru-guru Indonesia, mendukung pembelajaran kolaboratif melalui internet dan memperkuat pemahaman budaya antara kedua negara.

“Melalui program BRIDGE, guru-guru Indonesia akan mendapatkan kesempatan mengunjungi sekolah-sekolah Australia untuk membina hubungan antar sekolah dan menerima pelatihan peningkatan kemampuan dan keterampilan sebagai guru dan sekaligus untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris,” ujar pihak BRIDGE saat melakukan kunjungan ke Kanwil Kemenag Prov.Sulsel pada Senin, (13/2).

“Ini merupakan bagian dari program jender dari Pemerintah Australia untuk memajukan peran perempuan dalam semua program, dimana pada program ini hendaknya Madrasah Aliyah yang telah masuk nominasi merekomendasikan 4 orang guru yang terdiri dari paling tidak 3 orang guru perempuan dan 1 orang guru laki-laki,” jelasnya.

Dari hasil seleksi yang dilakukan oleh tim dari program BRIDGE ini MA yang berhasil masuk dalam kriteria yang telah disebutkan di atas adalah MAN Model Makassar, MAN 1 Makassar, MAS Sultan Hasanuddin Gowa dan MAS Pesantren Modern IMMIM.

Lumu selaku ketua MDC (Madrasah Development Centre) mengharapkan, untuk seleksi tahun depan agar kriteria/persyaratannya bisa di perbaharui supaya madrasah-madrasah yang tersebar di kabupaten/kota Sulsel dapat terangkul dalam program ini karena tidak menutup kemungkinan ada madrasah di daerah yang tidak kalah dengan yang ada di kota. (T/R05/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.