Muskat, MINA – Oman menunjuk Haitham bin Tariq Al Said sebagai penguasa baru negara itu setelah kematian sepupunya, Sultan Qaboos bin Said Al Said.
Mantan menteri kebudayaan itu dilantik di hadapan dewan keluarga yang berkuasa pada Sabtu pagi (11/1) beberapa jam setelah pengumuman meninggalnya Sultan Qaboos, demikian dikutip dari Al-Jazeera, Ahad (12/1).
Televisi pemerintah mengatakan, pihak berwenang telah membuka surat wasiat Sultan Qaboos yang menyebutkan penggantinya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, sebelum mengumumkan Haitham bin Tariq sebagai pemimpin baru.
“Haitham bin Tariq dilantik sebagai sultan baru negara itu … setelah pertemuan keluarga yang memutuskan untuk menunjuk orang yang dipilih oleh sultan,” demikian pengumuman pemerintah dalam akun unggahan Twitternya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, dalam pidato pertamanya, Sultan Haitham bin Tariq berjanji untuk mempertahankan kebijakan luar negeri negara Teluk itu, yang dibangun di atas koeksistensi damai dan menjaga hubungan persahabatan dengan semua bangsa.
“Kami akan terus mengikuti jalan yang sama dengan almarhum sultan, mengadopsi … merangkul, kebijakan luar negeri berdasarkan pada hidup berdampingan secara damai di antara orang-orang dan negara-negara tanpa campur tangan dalam urusan domestik negara-negara lain,” katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi negara.
“Kami akan terus seperti biasa … berkontribusi dan menyerukan solusi damai dan bersahabat untuk semua perselisihan,” katanya.
Ia memberi penghormatan kepada mendiang Sultan Qaboos.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sultan Haitham bin Tariq juga menyerukan upaya untuk mengembangkan negara penghasil minyak itul dan berjanji untuk terus bekerja menuju peningkatan “standar hidup” rakyat Oman. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon