Gaza, 1 Sya’ban 1437/ 8 Mei, 2016 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyerukan Presiden Palestina, Mahmud Abbas dan pemerintahan Rami Hamdalah agar membebaskan Gaza dari pajak bahan bakar listrik serta agar menyambungkan aliran listrik Israel ke Jalur Gaza.
“Apabila Abbas dan Hamdalah ingin membuktikan kredibilitasnya maka keduanya harus mengambil keputusan pembebasan Gaza dari pajak bahan bakar untuk listrik, dan menyambungkannya dari jalur Israel untuk membenuhi kebutuhan listrik di Jalur Gaza,” kata juru bicara Gerakan Hamas Sami Abu Zuhri, dalam pernyataan pers Ahad (8/5), demikian Pusat Informasi Palestina (PIP) memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, Mahmud Abbas dan Hamdalah memang ikut berduka menangisi darah keluarga Al-Hindi (yang ketiga anaknya meninggal dunia akibat kebakaran Jum’at malam lalu). Namun itu tidak akan mengubah kenyataan dan tanggung jawab keduanya terhadap tragedi ini.
“Keduanya tidak akan bisa membebaskan diri dari darah bersih anak-anak Palestina (yang meninggal akibat kebakaran) kecuali dengan mengambil keputusan ini,” tambah Abu Zuhri.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Tiga orang bocah Palestina dari satu keluarga (al-Hindi) dinyatakan meninggal dunia dan yang lainnya terluka pada Sabtu (Jum’at malam lalu) akibat kebakaran besar yang terjadi pada rumah mereka di kamp pengungsi Shati di barat kota Gaza.
Kebakaran terjadi akibat lilin yang digunakan untuk penerangan selama aliran listrik terputus.
Sejak 10 tahun terakhir, Jalur Gaza mengalami krisis listrik yang sangat memperihatinkan. Dimulai sejak pasukan Zionis menggempur satu-satunya stasiun pembangkit di Jalur Gaza pada pertengahan 2006, serta pemutusan listrik yang terjadi selama 12 jam setiap hari secara bergantian.(T/hna/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024