Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas menyerukan masyarakat Muslim di seluruh dunia untuk mengambil peran dan segera mengambil aksi serius atas keputusan Israel yang menutup Masjid Al-Aqsha serta mencegah kumandang Azan dan melakukan sholat lima waktu sejak Jumat kemarin (14/7/2017).
“Kami mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk melakukan demonstrasi di sekitar Kedutaan Besar Israel di negara mereka untuk menyuarakan kemarahan mereka terhadap kejahatan Israel dan menunjukkan dukungan mereka terhadap Al-Aqsha,” kata Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam keterangan pers yang dikutip MINA, Sabtu (15/7/2017).
Dia juga mengatakan, Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina untuk meningkatkan perlawanan membebasakan Kota Al-Quds dan memerangi entitas pendudukan di semua wilayah untuk mempertahankan tempat suci umat Islam tersebut.
“Kejahatan ini adalah bagian dari keseluruhan perang keagamaan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan tanah serta tempat-tempat suci mereka. Ini adalah agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap hak tegas Arab dan Muslim di kompleks suci di Kota Al-Quds, dan upaya untuk memaksakan sebuah realitas baru membagi masjid tersebut,” tegasnya.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Barhoum menegaskan bahwa Hamas mendesak Otoritas Pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas semua konsekuensi akibat kejahatan dan serangan yang sedang berlangsung.
Sementara petinggi Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan bahwa serangan terhadap Otoritas Pendudukan Israel yang terjadi pada Jumat pagi kemarin merupakan respon alami terhadap teror dan penodaan entitas Zionis itu yang terus berlanjut di tempat-tempat suci tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan setelah serangan di Masjid Al-Aqsha, Abu Zuhri, menekankan bahwa intifadhah (gerakan perlawanan) akan berlanjut dan rakyat akan bersatu di balik perlawanan bersenjata yang sah.
Militer Israel menutup Masjid Al-Aqsha dari umum dan melarang salat Jumat di sana setelah tiga warga Palestina dan dua petugas polisi Israel tewas dalam baku tembak di kompleks masjid tersebut Jumat pagi kemarin.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Kondisi ini memaksa penduduk Muslim Palestina mengadakan shalat Jumat di jalan-jalan di luar tembok Kota Tua Al-Quds setelah mereka dilarang masuk Masjid Al-Aqsha.
Kepolisian Israel sempat menahan Mufti Al-Quds, Syaikh Muhammad Hussein dan menahannya selama beberapa jam karena menyerukan agar umat Muslim datang untuk sholat di masjid dan bersikeras untuk memasukinya.(T/R01/RD3S3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara