Kuala Lumpur, MINA – Bertepatan dengan Hari Al-Quds Internasional pada Jumat (7/5), Pemerintah Amerika Serikat (AS) diminta untuk berhenti mendukung segala tindakan penindasan Israel terhadap warga Palestina.
“Hari ini kami telah mengirimkan sebuah memorandum kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui Brian D. McFeeters, Duta Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur,” tulis pernyataan bersama organisasi-organisasi pendukung Palestina di Malaysia.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain, Dewan Konsultasi Organisasi Islam Malaysia (MAPIM), Sekretariat Palestina Malaysia, dan Aksi Rakyat ASEAN untuk Palestina.
Mereka menyebut, AS telah menjadi pendukung terbesar agresi Zionis di Yerusalem.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Kami mengutuk kebijakan AS yang memotong bantuan ke UNRWA dan rumah sakit di Al-Quds Al-Sharif,” lanjut pernyataan itu.
Selain itu, pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan pengakuan ilegal atas kota itu sebagai ibu kota Israel.
Bahkan, diamnya AS telah mendorong Israel untuk melanjutkan kekejamannya, menolak konvensi yang ditandatangani, dan melanggar hukum internasional di Palestina.
Akibatnya, 7 juta warga Palestina hidup di pengasingan, kebanyakan di kamp pengungsian, 4,6 juta tinggal di wilayah yang diduduki Israel dan hampir 2 juta orang Palestina berada di Jalur Gaza yang diblokade.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Kami menganggap pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas semua penderitaan rakyat Palestina,” tambah pernyataan itu. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka