Hari Anti-Islamofobia, Sekjen PBB: Muslimah Masih Hadapi Diskriminasi

New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan, Wanita Muslimah saat ini masih mengahadapi ancaman diskriminasi dalam tiga hal, yakni karena gender, etnis dan keyakinan mereka.

“Wanita Muslimah menghadapi tiga diskriminasi karena jenis kelamin, etnis, dan keyakinan mereka.” Demikian pernyataan Guterres sebagaimana dikutip media SbrangIndia, Rabu (15/3) menandai hari internasional Anti-Islamofobia.

Umat Islam di seluruh dunia berjumlah hampir 2 miliar. Mereka telah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dalam segala keragamannya yang luar biasa. Namun, mereka sering menghadapi kefanatikan dan prasangka hanya karena iman mereka.

Selain itu, menurut Guterres, meningkatnya kebencian yang dihadapi umat Islam adalah bagian yang tak terhindarkan dari kebangkitan etno-nasionalisme, ideologi supremasi kulit putih neo-Nazi, dan kekerasan yang menargetkan populasi rentan termasuk Muslim, Yahudi, beberapa komunitas Kristen minoritas, dan lainnya.

PBB menandai Hari Internasional pertama untuk memerangi Islamofobia yang ditetapkan pada setiap tanggal 15 Maret. Lembaga dunia itu mendorong perlunya tindakan nyata dalam menghadapi meningkatnya kebencian, diskriminasi, dan kekerasan terhadap Muslim.

Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan peringatan penembakan masjid Christchurch, Selandia Baru pada tahun 15 Maret 2019 yang menewaskan 51 Muslim. (R/P2/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)