Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heri Budianto: Tiga Karakter Intelektual Harus Dimiliki Pendidik

Nur Hadis - Rabu, 7 Agustus 2019 - 06:59 WIB

Rabu, 7 Agustus 2019 - 06:59 WIB

7 Views

Al-Muhajirun, Lampung, MINA – Sebagai tenaga pendidik, baik itu guru maupun dosen setidaknya harus memiliki tiga karakter intelektual.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur II bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Shuffah al-Quran Abdullah bin Mas’ud, Heri Budianto saat memberikan sambutan di depan dosen-dosen , di Al-Muhajirun, Selasa (6/8).

Menurutnya sebagai bagian dari civitas akademika, pertama seorang dosen harus memiliki integritas yang tinggi.

“Ucapan, perbuatan, termasuk di dalamnya gagasan atau ide harus mampu direalisasikan,” tegasnya.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Dia mengatakan berada dalam lembaga pendidikan tingkat perguruan tinggi dosen dituntut harus taat pada asas yang berlaku dan mengacu pada peraturan perundang undangan.

Kedua, loyalitas kepada lembaga ini hal yang mutlak. Menurutnya sistem modern mengharuskan seseorang mempunyai spesialisasi, tumbuhnya kesadaran bahwa keterbatasan kemampuan orang akan skill dalam memecahkan masalah semakin kompleks dan luas.

“Kita harus all out dan fokus untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan bernilai tinggi agar mencapai sesuatu yang kita inginkan,” katanya.

Ketiga, kebebasan akademik. Menurutnya sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Perguruan Tinggi Dosen harus bebas untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dari berbagai sumber.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Dalam menyampaikan penemuan yang baru seorang intelektual harus terlebih dahulu melakukan uji coba dalam kajian-kajian, baik itu kepustakaan, laboratorium, seminar atau model pengujian ilmiahnya.

“Dia tidak boleh manut kepada salah satu metode atau keilmuan. Dia harus mempunyai jiwa kritis, kreatif dan inovasi-inovasi yang berbeda antara dosen satu dengan yang lain,” katanya.

Dia menambahkan manusia semakin berkembang membutuhkan suplai ilmu-ilmu baru untuk menjawab problematika hidup. Suplai ini diharapkan mengalir dari kalangan kalangan kampus. Karena memang salah satu tujuan berdirinya atau keberadaan Perguruan Tinggi lahirnya ilmu ilmu baru.(L/B01/P1).

 

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Pendidikan dan IPTEK