Muhajirun, (Lampung Selatan), MINA – Pembelajaran Tahsin jarak jauh Sekolah Tinggi Shuffah Al Quran Abdullah bin Mas’ud, Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, telah dimulai. Program tersebut dibimbing langsung oleh Syeikh Taysir ‘Awad dari Darul Qur’an wa Sunah.
“Program ini merupakan realisasi dari MoU Shuffah Al Quran dengan Universitas Islam di Gaza yang disepakati Wbeberapa waktu lalu,” kata Wakil Ketua I bidang Akademik Lili Solehuddin. Demikian keterangan yang diterima MINA, Rabu (31/10).
Tahsin merupakan metode untuk menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf Al-Qur’an yang bertujuan untuk menjaga keaslian bacaan agar tidak salah makna.
Harun Arrasyid, Ketua Bidang Tahsin menegaskan pentingnya Tahsin menjadi salah satu bagian penting dan menjadi syarat mutlak bagi seorang hafidz.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Begitu pentingnya Tahsin, di Shuffah Al Quran, seorang mahasiswa yang menghafal Quran setidaknya harus melewati beberapa tingkatan agar hafalannya dikatakan sempurna, yaitu Mubtadiat (pemula), Mutawasith (sedang), dan Ulya (tertinggi),” kata Harun.
Harun menjelaskan tingkat Mubtadiat (pemula) menuntut penghafal Quran untuk lulus makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf), sementara tingkat Mutawasit (sedang) dituntut mampu menguasai adab dalam membaca dan memperlakukan Al Quran.
“Tingkatan tertinggi adalah Ulya, seorang penghafal Al Quran tidak hanya dituntut makhorijul huruf, adab membaca, tetapi lebih luas dan lebih kompleks yaitu mengerti kaidah-kaidah yang terkandung dalam Al Quran sehingga bisa mengajarkan kepada orang lain,” tambahnya.
Harun yang pernah mengenyam pendidikan di Darul Hadis Ma’rib Yaman menambahkan bahwa mahasiswa yang lulus semua tingkatan akan mendapatkan sanad Tilawah dan sanad Hafdz bagi yang telah hafal 30 juz.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Sanad ini langsung bersambung langsung kepada Malaikat Jibril ‘alaihissalam,” tutupnya. (R/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru