Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayaturrahman: Tiga Cara Sahabat Tadabburi Al-Qur’an

Nur Hadis - Senin, 29 Agustus 2016 - 05:48 WIB

Senin, 29 Agustus 2016 - 05:48 WIB

415 Views

Bandar Lampung, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) –  Ada tiga cara mentadabburi Al-Qur’an sebagaimana dilakukan para sahabat Rasulullah Shalllahu A’laihi Wasallam, yakni qiraah, tilawah, tahfidz, dan tahfidz.

Demikian disampaikan Hidayaturrahman pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Bandar Lampung di Masjid Abdurrahman Bin A’uf, Way Kandis, Bandar Lampung, Ahad, (28/8).

“Yang pertama, Qiroah membaca Al-Qur’an tanpa makna, maka Rasulullah diperintahkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril untuk Iqra’, membaca,” katanya.

Kemudian yang kedua, lanjut Hidayat, mentadabburi Al-Qur’an dengan tahapan Tilawah tidak hanya sekedar dibaca tanpa makna.

Baca Juga: TNI Kembali Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar

“Membaca disertai dengan makna penghayatan juga pengamalan. Di Indonesia dikenal sari tilawah. Memahami Al-Qur’an, sahabat melakukannya per lima ayat, fahami maknanya, diamalkan, lantas besok lanjut ayat lain, inilah yang disebut Tilawah, ” katanya.

Cara ketiga terang Hidayat, yakni Tahfidz, menghafal Al-Qur’an yang tidak mengenal usia, berapa pun umur kita bisa memulai untuk menghafal.

“Tidak peduli usia sudah 40 tahun. Mari mulai lagi menghafal Al-Qur’an. Apakah kita tidak ingin seperti Rasul dan sahabat. Utsman bin Affan pengusaha besar tetapi tidak pernah tinggal menghafal dan mentadabburi Al-Qur’an,” katanya.

Dengan tiga cara tadabbur Al-Qur’an ini, maka akan dihasilkan pemahaman yang baik, sempurna, jamaah muslimin menjadi tegak, lahir sebuah keimanan yang berkualitas, yang tak tergoyahkan.

Baca Juga: Hingga H+1 Idul Fitri, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta

“Perubahan zaman, propaganda zionis tidak mungkin bisa menggoyahkan kita untuk tetap i’tisham bihablillahi jamiaa (berpegang pada Islam dengan berjama’ah) jika kita sudah mentadabburi Al-Qur’an dengan baik,” tegasnya.

Hidayat menghimbau Umat Islam untuk menata kembali pemahaman terhadap Al-Qur’an sehingga dapat memahami jamaah seutuhnya untuk mengamalkan Islam secara kaffah atas perintah Allah.

“Agar kita istiqamah maka berdoa sebagaimana sahabat  yang baru mendapatkan hidayah dari Allah. Yaa tuhan kami jangan Engkau selewengkan hati kami setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan hadirkanlah kepada kami dari sisiMu, rahmat. Sesungguhnya Engkau Sang Pemberi Karunia. Doa ini harus senantiasa kita ucapkan agar kita tetap istiqamah untuk terus berdakwah, terus punya semangat jihad,’’ katanya. (L/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Kendaraan Arus Balik Menuju Jakarta Dapat Diskon Tarif Toll, Catat Tanggalnya

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia