Beirut, 13 Rajab 1438/10 April 2017 (MINA) – Anggota Dewan Pusat Hizbullah, Sheikh Nabil Qaouq memperingatkan, bahwa rudal Tomahawk yang ditembakkan kapal perang Amerika Serikat (AS) ke pangkalan udara Suriah saat fajar Jumat telah melanggar wilayah udara Lebanon.
“Agresi AS terhadap Suriah menimbulkan ancaman langsung terhadap Lebanon dan melanggar kedaulatan Lebanon,” kata Qaouq pada hari Ahad (9/4). Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Menurutnya, rudal-rudal itu sangat mengancam kedaulatan dan wilayah Lebanon.
“Apa yang akan terjadi jika salah satu dari 59 rudal yang melintasi wilayah udara Lebanon jatuh pada setiap kota atau desa di Lebanon? Tidakkah menimbulkan ancaman terhadap Lebanon? Apakah Lebanon tidak memiliki kesucian dan kedaulatan yang bisa mencegah AS melanggar kedaulatan Lebanon?” kata Qaouq.
Baca Juga: Israel Rebut Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah
Serangan rudal terhadap pangkalan udara Suriah menandai pertama kalinya Amerika Serikat secara langsung menyerang pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Hizbullah sendiri telah mengirimkan ribuan tentaranya melintasi perbatasan untuk memperkuat pasukan Assad melawan kelompok oposisi dan militan Islamic State (ISIS).
Pada sekitar pukul 03.40 waktu Suriah pada hari Jumat (7/4) militer AS menembakkan 59 rudal Tomahawk ke bandara Shayrat dekat Homs di Suriah tengah.
Menurut Pentagon, bandara itu menampung fasilitas yang digunakan untuk menyimpan senjata kimia.
Baca Juga: Oposisi Suriah Tumbangkan 61 Tahun Rezim Assad, Tahanan Dibebaskan
Pentagon AS mengatakan, ke-59 rudal Tomahawk menargetkan pesawat kargo, penyimpanan minyak bumi dan logistik, bunker pasokan amunisi, sistem pertahanan udara dan radar.
Juru bicara Pentagon, Kapten Angkatan Laut Jeff Davis mengatakan, pemogokan berlangsung beberapa menit.
Agen intelijen AS meyakini, pesawat dari bandara Shayrat melakukan serangan senjata kimia yang pada tanggal 4 April di kota Khan Sheikhun yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib.
Serangan rudal diluncurkan dari kapal perusak USS Porter dan USS Ross di Mediterania timur.
Baca Juga: Oposisi Suriah Kuasai Damaskus, Presiden Assad Melarikan Diri
Tentara Suriah dalam sebuah pernyataan mengatakan enam orang tewas dan serangan itu menyebabkan “kerusakan yang signifikan.”
Kantor berita nasional SANA mengatakan, empat anak termasuk di antara sembilan warga sipil tewas di desa-desa sekitarnya.
Pemerintah Suriah dan sekutunya Rusia mengatakan, serangan itu merupakan suatu “agresi terhadap negara berdaulat”. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata di Gaza