IHH: ETNIS TURKMEN TINGGAL 25.000 ORANG DI SURIAH

Oposisi Turkmen di barat laut Suriah. (foto: Network54.com)
Oposisi Turkmen di barat laut Suriah. (foto: Network54.com)

Ankara, 15 Safar 1437/28 November 2015 (MINA) – Koordinator Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH untuk Suriah Murat Kavakdan mengatakan, sedikitnya 25.000 orang etnis Turkmen tetap tinggal di Latakia Utara, Suriah, setelah lebih empat tahun perang saudara.

Para pejabat memperkirakan ada 300.000 warga Turkmen yang dulu tinggal di sana.

Analisis data milik Reuters menunjukkan, serangan udara Rusia di barat laut Suriah telah menghantam daerah etnis Turkmen, keturunan Turki. Al Arabiya memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk memburu gerilyawan Islamic State (ISIS/Daesh) yang meledakkan sebuah pesawat Rusia di atas Mesir bulan lalu. Dia juga akan meningkatkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah.

Namun, Turki, Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya mengatakan, Rusia juga mengebom oposisi Suriah penentang rezim Suriah yang berperang melawan ISIS, termasuk kelompok oposisi Turkmen.

“Turkmen adalah kerabat etnis Turki, tetapi dunia harus memahami bahwa ada masalah yang lebih besar yang dipertaruhkan di sini,” kata seorang pejabat senior Turki. “Kami sangat khawatir, koalisi anti-ISIS sedang dilemahkan oleh pengeboman (Rusia) tersebut.”

“Bagaimana bisa kampanye melawan Islamic State dilakukan dengan mengebom oposisi yang benar-benar melawan Islamic State?” tanyanya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali mengatakan pada pekan ini, tidak ada militan ISIS di Latakia dan daerahnya hanya ada di utara.

Erdogan mengatakan, 300 oposisi Suriah moderat, termasuk banyak warga Turkmen, telah tewas selama satu bulan serangan udara pesawat Rusia.

Turkmen telah tinggal di barat laut Suriah sejak bepergian ke sana untuk melawan tentara salib Eropa di Abad Pertengahan.

Sebuah analisis Reuters pada bulan Oktober menemukan, hampir 80 persen target serangan udara Rusia di Suriah dalam tiga pekan pertama menyasar kelompok selain ISIS.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi pertanyaan tertulis yang diajukan oleh Reuters untuk data terbaru. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Comments: 0