Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IKHWANUL MUSLIMIN MESIR BUKA UPAYA REKONSILIASI

kurnia - Kamis, 2 April 2015 - 09:04 WIB

Kamis, 2 April 2015 - 09:04 WIB

582 Views ㅤ

Ikhwanul Muslimin (Foto : MEMO)
Ikhwanul Muslimin  (Foto : MEMO)

Ikhwanul Muslimin (Foto : MEMO)

Kairo, 13 Jumadil Akhir 1436/2 April 2015 (MINA) – Abdul Sattar, Pejabat senior Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir mengatakan, pihaknya bersedia membuka rencana rekonsiliasi dengan pemerintah Mesir, Masr Al-Arabia melaporkan.

Ia mengatakan, IM tidak pernah menutup pintu untuk dialog dengan pihak pemerintah dan partai politik di Mesir.

Namun, dia mensyaratkan, tentara harus menarik diri dari politik dan kembali ke barak, demikian Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Menurutunya, keadilan tetap harus diupayakan bagi Mesir atas insiden terbunuhnya aktivis oleh pasukan keamanan sejak 25 Januari 2011 hingga hari ini, dan pembatasan kebebasan harus diakhiri, dengan orang-orang yang diberi hak mutlak untuk memilih pemimpin mereka.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Pernyataan resmi IM tersebut muncul setelah sebuah laporan surat kabar Al-Masryoon menyatakan, upaya rekonsiliasi antara IM dengan pemerintah Mesir, yang dimediasi oleh Raja Saudi, Salman Bin Abdul Aziz, telah mencapai tahap yang dikembangkan.

Abdul Sattar menambahkan, Mesir seperti lainnya, sedang berupaya mencari rekonsiliasi. Ini adalah keputusan seluruh warga Mesir, yang mempunyai hak untuk memilih siapa penguasa negara tersebut.

Al-Masryoon memberitakan, bahwa satu-satunya hambatan rekonsiliasi adalah gerakan Islam pada umumnya justru khawatir terhadap reaksi negatif dari para anggotanya dari kalangan generasi muda. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina