Ilmuwan: Israel Terancam Tenggelam

, MINA – Beberapa waktu lalu, Kepala Ilmuwan Kementerian Perlindungan Lingkungan Israel, Prof. Noga Kronfeld-Schor, dalam laporan investigasi mengatakan Israel harus waspada sebab bisa .

“Kita harus mempersiapkan dan membangun infrastruktur jangka panjang, dan menerima kenyataan bahwa akan kehilangan sebagian besar pantai yang biasa digunakan,” katanya, Senin (26/9) seperti dilaporkan media lokal Israel.

Gambar yang muncul dari penyelidikan media lokal itu, setelah pembicaraan dengan lebih dari 20 sumber, sangat memprihatinkan. Israel harus mulai mempersiapkan kenaikan hingga satu meter di permukaan laut pada tahun 2050.

Penyelidikan itu mengungkapkan, negara tidak hanya belum memulai persiapan, tapi juga belum menyiapkan peta untuk menunjukkan apa yang harus dipersiapkan. Peta pertama naiknya permukaan laut yang menunjukkan kerusakan diproyeksikan disiapkan atas permintaan media itu.

Kenaikan ini diperkirakan akan memiliki dampak yang berbeda di berbagai bagian pantai: sebagian besar Pantai Nahsholim akan lenyap, pantai sempit Jaffa akan tertutup oleh air, seperti juga sebagian besar Pantai Carmel-Meridian Haifa, dan bahkan dermaga di Pelabuhan Caesarea dalam bahaya.

Menurut proyeksi, di tempat-tempat tertentu air diperkirakan akan membuat terobosan sempit ratusan meter ke pedalaman. Hampir tidak ada hamparan pantai yang tidak tersentuh.

Kenaikan permukaan laut bukan hanya masalah bagi pemandian musim panas. Fasilitas desalinasi, tebing, infrastruktur drainase dan bahkan instalasi militer dalam keadaan yang berbahaya.

Selain itu, air laut dapat menyebabkan salinasi lahan pertanian dan menyumbat muara sungai. Meski demikian, tidak ada badan resmi yang bertugas merumuskan solusi untuk masalah tersebut.

Pemerintah Israel terlalu disibukkan dengan urusan-urusan lain seperti kampanye dari pemilu dan berikutnya, putaran pertempuran di Gaza, perjuangan atas biaya hidup dan sejumlah isu mendesak lainnya. Sementara, krisis iklim yang sangat memprihatinkan seringkali lupa untuk diatasi.

Pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil manusia seperti gas, minyak, dan batu bara didorong ke ceruk kesadaran warga Israel. Negara memandang masalah-masalah itu hanyalah masalah negara-negara miskin dan jauh saja. Tetapi krisis tidak berhenti ketika pemegang kekuasaan mengabaikannya, dan itu tidak akan hilang dengan sendirinya.

Masalah internal Israel begitu banyak. Selain disebut di atas, ada juga gelombang panas atau musim dingin yang semua itu sangat berefek pada kehidupan di negara itu, terutama akan berdampak pada rusaknya tanaman dan naiknya harga bahan pokok makanan.(T/RS3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.